Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Diduga Tercemar dari SPBU, Keran Warga Gunung Sindur Bogor Mengeluarkan BBM

Diduga Tercemar dari SPBU, Keran Warga Gunung Sindur Bogor Mengeluarkan BBM

BBM di Gunung Sindur.

Mimbar-Rakyat.com (Bogor) – Keran air dari rumah sejumlah warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, mengeluarkan air mirip bahan bakar minyak (BBM), diduga karena kebocoran tangki penyimpanan BBM di sebuah SPBU di dekat kawasan tersebut.

Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara membenarkan peristiwa ini. Dia menjelaskan bahwa pihaknya mendatangi lokasi mediasi antara warga pemilik sumur dengan pihak SPBU yang diduga mengalami kebocoran tangki penyimpanan BBM.

“Pihak manajemen operasional SPBU sudah menerima dari perwakilan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut,” kata Rhama, Jumat (8/9).

Menurut Rhama, salah satu warga terdampak bernama Rizky meminta manajemen SPBU segera menyelesaikan permasalahan dugaan kebocoran tersebut, sehingga tak menjadi kejadian yang berlarut-larut.

“Penegakan Satpol PP Kabupaten Bogor melanjutkan peninjauan ke rumah pihak terdampak, Pak Rizky dan di lokasi tersebut didapati bahwa air sumur sudah tercampur dengan dugaan bahan bakar minyak,” ungkap Rhama.

Satpol PP Kabupaten Bogor bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunung Sindur juga mengimbau pihak SPBU untuk segera mengosongkan sementara tangki minyak yang diduga bocor.

“Mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut. Kegiatan berjalan aman dan kondusif,” kata dia.

Sementara, Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.

Menurut dia, airnya benar-benar tercampur dengan BBM seperti saat ini. Akibatnya, warga kerap mengeluhkan kualitas air karena mengeluarkan aroma seperti bensin.

“Saat itu hasil laboratorium masih layak hanya bau saja, sehingga keperluan minum tetap beli. Sebelumnya juga sudah dikomunikasikan. Kalau sekarang sudah keliatan, selayaknya harus ada kompensasi juga kepada warga yang terdampak,” papar Dace.

Pemkab Bogor memastikan Dinas Lingkungan Hidup (LH) melakukan uji laboratorium air tercampur BBM pada hari ini.

“Hari ini tim DLH ke lapangan untuk cek lab sumur. Jadi nanti diketahui yang tercemar, apa itu dari Pertalite atau dari Pertamax, atau misalnya ada solar,” kata Plt Kepala DLH Kabupaten Bogor Bambam Setia Aji saat dihubungi, Jumat.

Dia juga menyebut akan berkoordinasi dengan BPBD untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak pencemaran BBM.

Polisi sebelumnya menyebut ada sekitar 12 rumah warga yang tercemar BBM dari SPBU.

“Bahwa dari hasil pengecekan yang kita lakukan ke rumah warga, diduga pencemaran tersebut berasal SPBU yang berada sekitar 300 meter dari permukiman warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan,” kata Kapolsek Gunung Sindur Kompol Budi Santoso dalam keterangannya, Kamis (7/9).

“Dari pendataan yang kita lalukan tersebut, total terdapat 12 rumah warga yang mengalami pencemaran air,” jelasnya.

Keterangan resmi Pertamina

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat dan pihak SPBU 34.16317 yang diduga jadi sumber pencemaran telah mengecek laporan warga dan memeriksa empat sumur pantau dan sumur di SPBU tersebut.

“Dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam. Sementara itu, dari sampel air yang dibawa oleh warga dari sumur yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU, terindikasi tercampur oleh BBM jenis Pertalite,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan resmi.

Eko menambahkan Pertamina sudah menggelar mediasi dengan warga yang airnya terkontaminasi. Mediasi dihadiri oleh warga, SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, Kelurahan, Kecamatan, Danramil dan Satpol PP.

“Dengan hasil semua pihak dapat menerima penjelasan yang disampaikan,” kata Eko.

“Pertamina tetap melakukan penyaluran untuk mengosongkan tangki pendam untuk selanjutnya dilakukan penjadwalan tank cleaning dan Hydrostatic/Pneumatic Test untuk tangki dan pipa. Saat ini SPBU 34.16317 tetap beroperasi namun penjualan BBM jenis Pertalite berhenti sementara,” ujar dia. (ds/suber Detik.com/Antaranews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru