MIMBAR-RAKYAT.Com (Gaza) – Kantor berita Reuters melaporkan, Kamis (13/8), Israel mengancam akan menghentikan pengiriman bahan bakar ke Gaza sebagai balasan atas serangan balon api yang dilancarkan warga Palestina. Balon-balon api itu membakar lahan pertanian di perbatasan Israel.
Para militan di Gaza yang dikuasai Hamas dalam beberapa hari terakhir meluncurkan lusinan balon helium yang diisi dengan bahan pembakar untuk mendesak Israel agar membuka blokade jalur tersebut.
Israel membalas aksi itu dengan menutup penyeberangan komersial utama jalur itu dan menyerang fasilitas militer Hamas dengan pesawat tempur, helikopter, dan tank. Israel beralasan blokade itu karena adanya ancaman keamanan dari Hamas.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memerintahkan penghentian pasokan BBM ke Gaza “mengingat peluncuran balon pembakar dari jalur Gaza”, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Seperti dirilis VOA Indonesia, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum menyebut, tindakan itu sebagai “tindakan agresi ” yang “bertujuan untuk memperburuk krisis rakyat kami di Jalur yang diblokade”. Daerah kantong pantai Mediterania bergantung pada Israel untuk sebagian besar bahan bakar dan gasnya.
Gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu bertujuan untuk melihat apakah Israel mengizinkan proyek pembangunan baru, termasuk zona industri dan rumah sakit. Kesepakatan itu terjadi menyusul peningkatan tindak kekerasan yang fatal.
Hamas menuduh Israel tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut. Sementara Israel, yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, menghindari negosiasi langsung dan tidak pernah secara terbuka mengakui kesepakatan tersebut.
Pada hari Rabu (12/8), Israel mengurangi luas area penangkapan ikan yang diizinkan bagi warga Palestina dari 15 mil (24 km) menjadi delapan mil (13 km), sebagai balasan lain dari peluncuran balon tersebut. (ds)