Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Dipertanyakan, Monumen Nol Kilometer Bukan Pada Titik Nol Kilometer

Dipertanyakan, Monumen Nol Kilometer Bukan Pada Titik Nol Kilometer

Monumen Nol Kilometer Bukan Pada Titik Nol Kilometer. (dien)

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Adanya Monumen Nol Kilometer, yang berada di Jalan Siliwangi, depan Mesjid Syi’arul Islam menjadi perhatian dan perbedaan pendapat pada masyarakat Kabupaten Kuningan.

Komisi 9 Dewan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Ade Rudianto, menilai,   pembangunan monumen nol kilometer tidak tepat, sebab hal itu akan mengubah pemahaman masyarakat.

“Apalagi yang dibesarkannya angka nolnya, itu ga tepat sekali, bahkan apabila kita mengambil atau berfoto di sana, itu sama saja keberadaan titik nol kilometer di sana,” tandas Ade, Senin (4/12/2020).

Ade pun menyayangkan pembangunan monumen nol kilometer yang tidak pada lokasi seharusnya.

“Itu seharusnya ditulis 0.170 km bukan Nol kilometer,  meskipun katanya tidak mengubah perhitungan, tapi hal itu dapat mengubah nomenklatur yang ada,” imbuhnya.

Menurutnya pembangunan monumen nol kilometer, terkesan sangat dipaksakan.

“Ini bisa mengubah pengetahuan generasi berikutnya. Seperti anak – anak muda. Makanya saya tidak mau berfoto di sana, karena hal itu sama saja membenarkan hal yang salah,dan tidak sesuai dengan aturan yang ada,” tegasnya.

Dewan Kebudayaan Komisi 9 ini, mempertanyakan pembangunan Ikon Nol Kilometer tidak berada di tugunya titik nol kilometer ditandai dengan sebuah patok.

“Iya seharusnya memang pembangunannya di sana, di depan pertokoan Siliwangi, itu namanya nol kilometer. Dan disitulah sejarah nol kilometer dibuat, bila berbeda tempat maka sejarahnya akan berubah,” jelasnya.

Tugu titik nol kilometer. (dien)

Salah seorang warga Kabupaten Kuningan, Arip Ridho, mengaku baru tahu adanya titik nol kilometer di samping relief. “Iya, ini kan sejarahnya nol kilometer?,” tanyanya kembali.

Tak hanya Arip, seorang pelajar SMA, Dewi pun mengatakan bahwa titik nol kilometer berada di samping relief. “Titik nol kilometer? Iya di deket relief kan? sekarang kan sudah pindah,”ujarnya.

Seorang pemerhati seni dan budaya, Deri Akbar, mengungkapkan sepertinya Pemerintah Kabupaten Kuningan ingin menorehkan sejarah baru dengan upaya pembangunan monumen titik nol kilometer,  bukan pada tugu titik nol kilometer.

“Di sana bergeser sekitar 160 – 170 meter, sepertinya pemerintah ingin membuat sejarah dengan membangun monumen nol kilometer, bukan pada tugu nol kilometer,” katanya.  (dien / arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru