Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Donald Trump Ancam Hentikan Bantuan ke Palestina

Donald Trump Ancam Hentikan Bantuan ke Palestina

Donald Trump. (Foto: Reuters/Al Jazeera)

Donald Trump. (Foto: Reuters/Al Jazeera)

Mayoritas negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menentang ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena itu pernyataan Trump  yang menyatakan pengakuan AS atas Yerusalem  sebagai ibukota Israel dinyatakan PBB  “batal demi hukum”.

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) = Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang keputusan kontroversialnya bulan lalu karena mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel memicu kecaman global dan demonstrasi yang meluas, mengeluarkan ancaman memotong bantuan kepada orang-orang Palestina.

Trump mengatakan dalam  posting Twitter pada hari Selasa waktu AS bahwa “kita membayar orang-orang Palestina ratusan juta dolar setahun dan tidak mendapat penghargaan. Mereka bahkan tidak ingin menegosiasikan perjanjian damai yang telah lama tertunda dengan Israel”. Demikian dilaporkan Al Jazeera, Rabu (3/1).

Dia menambahkan bahwa, “dengan orang-orang Palestina tidak lagi mau berbicara damai, mengapa kita harus melakukan pembayaran masa depan yang besar-besaran ini kepada mereka?”

Bantuan AS kepada Otoritas Palestina (PA) saat ini mencapai sekitar  300 juta dolar per tahun. Sementara bantuan AS untuk bantuan militer Israel tahunan sebesar  3.1 miliar dolar AS. Tahun depan, angka itu akan meningkat menjadi $ 3,8 miliar dalam kesepakatan 10 tahun yang disepakati oleh Barack Obama sesaat sebelum dia mengundurkan diri sebagai presiden AS.

Awal pekan ini, PA mengatakan bahwa mereka memanggil utusannya di Amerika Serikat menyusul keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Langkah tersebut dilakukan setelah pejabat Palestina mengatakan bahwa mereka akan “tidak lagi menerima” rencana perdamaian yang diajukan oleh Washington setelah pernyataan sepihak Trump pada 6 Desember, ketika dia juga mengumumkan bahwa AS akan memulai sebuah proses untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem

Tidak ada negara yang saat ini memiliki kedutaan besarnya di kota tersebut, yang merupakan rumah bagi situs-situs keagamaan suci dan memiliki arti penting bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi.

Pengumuman Trump itu memicu demonstrasi mematikan di wilayah Palestina yang diduduki dan demonstrasi besar untuk mendukung orang-orang Palestina di seluruh dunia Muslim.

Mayoritas negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menentang ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya,  karena itu pernyataan Trump  yang menyatakan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibukota Israel dinyatakan PBB “batal demi hukum”.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin meluncurkan kembali pembicaraan damai yang beku antara Israel dan Palestina untuk mencari “kesepakatan akhir”.

Status Jerusalem adalah aspek yang sangat sensitif dari konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim kota itu sebagai ibukotanya, menyusul pendudukan Yerusalem Timur dalam perang 1967, dan menganggap Yerusalem sebagai kota “bersatu”.

Para pemimpin Palestina telah lama melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Mereka dengan keras menentang setiap perubahan yang dapat dianggap melegitimasi pendudukan dan aneksasi Israel terhadap sektor timur kota.

Belum ada reaksi langsung dari pejabat Palestina terhadap tweet Trump pada hari Selasa.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru