Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > DPRD Nilai Ada Anak Kurang Gizi di Tangerang Memalukan

DPRD Nilai Ada Anak Kurang Gizi di Tangerang Memalukan

Bupati Tangerang Ahmad Zaky meninjau anak kurang gizi di Kronjo.(ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Tangerang) – Dedi Sutardi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang mendesak Pemkab lewat Dinas Kesehatan lebih aktif menyerap informasi dan melakukan tindakan meningkatkan kesehatan dan memperbaiki gizi warganya.

“Masih adanya warga kena gizi buruk di Kabupaten Tangerang memalukan mengingat kita ini berada sebagai penyangga Ibukota Negara,” katanya kepada wartawan, Rabu (31/1).

Terungkapnya adanya penderita kekurangan gizi atau gizi buruk merupakan pukulan telak yang seharusnya tidak terjadi.

“Kenapa masih ada ya warga yang kurang mendapat pemahaman tentang kesehatan dan gizi? Padahal secara infrastruktur, tingkat ekonomi di sini seharusnya cukup memadai,” katanya.

Dedi sendiri mengakui belum secara langsung menemui para penderita dan keluarganya. “Saya dapat informasi dari rekan-rekan dari lingkungan di sana,” katanya. Pemkab harus bertindak cepat.”

“Semua pihak harus mengambil hikmahnya untuk sama-sama membangun pemahaman dan kemampuan masyarakat menjalankan cara hidup yang lebih baik. Perbaikan gizi dan kesehatan kan masalah mendasar ya dan ini terkait juga dengan tingkat pendidikan masyarakat,” kata wakil rakyat dari Partai Demokrat ini.

Dikatakan, kondisi di Tangerang tidak seharusnya sama dengan di Papua. Infrastruktur dan pusat-pusat kesehatan seperti Puskesmas sebenarnya cukup terjangkau.

“Yang diperlukan adalah kesadaran untuk segera bereaksi ketika di keluarga, atau lingkungan ada kekurangan,” ucapnya. Memang diakuinya, masyarakat seringkali takut berobat karena tidak cukup materi.

Di sini sambungnya, peran pemerintah dan petugas kesehatan wilayah memberi penjelasan adanya BPJS, KIS dan jaminan kesehatan sebagai hak masyarakat.

“Sehingga warga bisa cepat tanpa ragu menghubungi pusat-pusat pelayanan kesehatan,” lanjutnya.

Diharapka, masalah kurang atau gizi buruk tidak meluas di masyarakat, khususnya di Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mendatangi rumah penderita gizi buruk di Desa Keronjo, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Satu persatu rumah penderita gizi buruk didatanginya. Bupati langsung berdiskusi dengan keluarga penderita anak kekurangan gizi dan menjelaskan cara penanganan untuk memulihkan kesehatan bayi penderita gizi buruk. Ia juga menjelaskan perbedaan gizi buruk dan kekurangan gizi.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar menjelaskan kunjungannya ini merupakan untuk melihat langsung kondisi anak-anak tersebut, sehingga tidak simpang siur pemberitaan terkait hal ini. Di mana kondisi dari anak-anak ini adalah kekurangan gizi dan dalam pengawasan Puskesmas serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, bukanlah gizi buruk yang sempat diberitakan.

Kasus medis seperti ini perlu hati-hati dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama para media dalam memberitakan kasus medis tersebut. Dikarenakan pada zaman sekarang ini teknologi semakin tinggi dan canggih, sehingga penyebarluasan informasi tersebut sangat cepat meluas.

“Perlu kita cermati bersama terkait pengertian antara gizi buruk dan kekurangan gizi hingga tidak menimbulkan salah presepsi dalam pemberitaan kondisi anak-anak ini,” ucapnya.

Lanjut Zaki, dia berniat menyampaikan hak jawab kepada media-media yang telah mengabarkan bahwa ada 25 anak yang mengalami gizi buruk di Wilayah Kabupaten Tangerang.

Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang telah berupaya menangani dan mensosialisasikan kepada para Puskesmas, kader-kader posyandu dan masyarakat akan tentang pola hidup sehat.

“Saya menegaskan perlu kehati-hatian dalam penyampaian informasi terkait perberitaan kondisi kesehatan hingga informasi yang disampaikan tidak menyesatkan,” ucap Zaki dengan tegas.

Salah satu anak yang bernama Wiwi (11 tahun) yang berasal dari RT 03 Kronjo mengatakan kepadak bupati, bahwa di tempatnya tidak ada yang terkena gizi buruk, semua anak di sini sehat. Disambung oleh Ibu-ibu yang enggan disebutkan namanya, ia adalah ibu dari anak yang terkena kekurangan gizi karena kelainan mengatakan, saya meminta maaf kepada Bupati atas informasi yang tidak benar ini. Anak saya bukan terkena gizi buruk, tetapi memiliki kelainan.

“Saya meminta maaf kepada Bapak Bupati dan Bapak Camat atas kejadian seperti ini, dan saya minta agar media jangan menyebarluaskan informasi yang meresahkan masyarakat, khususnya bagi keluarga saya, ini aib anak saya, sudah cukup jangan membuat keluarga saya semakin menderita dengan berita yang tidak sesuai dengan fakta,” tegasnya. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru