MIMBAR-RAKYAT.Com (Rusia) – Lewat drama adu penalti, tuan rumah Rusia berhasil mendepak Spanyol di putaran 16 besar Piala Dunia 2018, di Luzhniki Stadium, Rusia, Minggu (1/7) malam WIB. Tim Matador tersingkir dengan 3-4 (1-1).
Begitu juga pada pertandingan kedua, Senin (2/) dinihari WIB, Kroasia memulangkan Denmark dengan 3-2 (1-1).
Tampil di hadapan puluhan ribu pendukung tuan rumah, Spanyol yang bermain dengan pola 4-2-3-1 mendominasi pertandingan sejak menit awal. Sementara, Rusia yang tampil dengan formasi 3-4-2-1 lebih banyak bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.
Tercatat, Rusia melancarkan serangan balik cepat pada menit 4, 8 dan 13 namun belum membuahkan hasil. Sementara, tim tamu Spanyol berhasil membuka keunggulannya pada menit 12.
Keunggulan itu didapat setelah bek Rusia, Sergei Ignashevich mencetak gol bunuh diri. Pemain berusia 38 tahun 352 hari ini lantas memecahkan rekor sebagai pemain tertua di sepanjang sejarah Piala Dunia yang mencetak gol bunuh diri.
Sebelumnya, rekor itu dipegang oleh pemain Honduras, Noel Valladares (37 tahun 43 hari), saat dikalahkan Prancis 0-3 pada 15 Juni 2014.
Kembali ke gol pembuka untuk Spanyol, mulanya, serangan dibangun oleh Nacho di sisi kanan kotak penalti. Dianggap membahayakan, Nacho pun dijegal oleh Zhirkov hingga kemudian Spanyol mendapat tendangan bebas.
Dari sisi kanan luar kotak penalti, bola tendangan bebas untuk Spanyol diambil oleh Asensio. Ia mengarahkan bola ke Sergio Ramos yang berdiri di tiang jauh Rusia dan dikawal Sergei Ignashevich.
Begitu bola mendekat, Ramos menjatuhkan diri seraya melepas tembakan, namun bola terlihat mengenai kaki Ignashevich sebelum mengoyakkan gawang Akinfeev. Spanyol unggul 1-0.
Tak ingin dipermalukan, Rusia kemudian melancarkan beberapa serangan. Hanya saja, belum ada yang membuahkan hasil lantaran berhasil dimentahkan kuatnya barisan pertahanan Spanyol.
Barulah keberuntungan didapat Rusia empat menit menjelang turun minum. Skuat asuhan Cherchesov ini mendapat hadiah penalti setelah bola sundulan Dzyuba memanfaatkan sepak pojok terkena tangan Pique saat keduanya berebut bola di udara.
Wasit tetap menunjuk titik putih meski diprotes Pique dan kolega. Bek Barcelona itu malahan mendapat kartu kuning karena protes. Dzyuba yang ditunjuk sebagai algojo tak menyia-nyiakan peluang emas tersebut. Skor berubah menjadi 1-1.
Babak kedua, skor tersebut juga belum berubah. Kedua tim sama-sama memperoleh banyak peluang. Kehadiran Iniesta yang masuk menggantikan Silva menit 67, disusul Carvajal menggantikan Nacho 3 menit setelahnya dan Aspas mengganti Costa menit 80 sedikit memberikan perbedaan pada serangan Tim Matador.
Sementara, Rusia juga melakukan perombakan dengan mengganti tiga pemainnya, yakni Zhirkov diganti Granat menit 46, Samedov (Cheryshev ‘61), dan Dzyuba (Smolov ’65).
Jalannya pertandingan pun berlangsung lebih menarik dengan banyaknya serangan berbahaya dari masing-masing tim. Namun tidak satupun yang berbuah gol. Alhasil, pertandingan harus dilanjutkan dengan pertambahan waktu.
Di massa extra time, kedua tim kembali melakukan pergantian pemain memanfaatkan aturan baru FIFA yang mempersilakan pergantian hingga empat pemain di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Spanyol menarik Asensio untuk digantikan penyerang Rodrigo pada menit 104. Sedang Rusia memasukkan gelandang Erokhin yang mengganti Kuzyaev. Banyak peluang untuk kedua tim tercipta, namun skor tetap tidak berubah, 1-1. Pertandingan dilanjutkan adu penalti.
Dalam adu penalti ini kiper Akinfeev tampil gemilang sekaligus menjadi pahlawan bagi Rusia setelah berhasil memblok tendangan Koke dan Aspas.
Spanyol hanya berhasil membuat gol dalam adu penalti melalui Iniesta, Pique, dan Ramos. Sementara, empat penendang penalti Rusia, yakni Smolov, Ignashevic, Golovin, dan Cheryshev berhasil memasukkan bola.
KROASIA TANTANG RUSIA
Tim ‘Vatreni’ Kroasia melenggang ke babak perempatfinal Piala Dunia 2018 usai menang 3-2 atas Tim ‘Dinamit’ Denmark setelah bermain 1-1 selama 120 menit laga di Stadion Nizhny Novgorod, Rusia Senin (2/7) dinihari WIB.
Tiga dari lima tendangan algojo Denmark berhasil digagalkan Danijel Subasic di babak tos-tosan tersebut.
Sementara kiper Denmark, Kasper Schmeichel yang sempat menjadi bintang di babak kedua perpanjangan waktu, hanya mampu mengagalkan dua dari lima tendangan algojo Vatreni.
Dengan hasil itu, Vatreni bakal menantang tuan rumah Rusia yang sebelumnya juga menang lewat drama adu penalti setelah bermain 1-1 menghadapi Spanyol di Moskow.
Sedangkan Denmark harus harus mengakhiri perjalanan mereka di Piala Dunia tahun ini, sekaligus menyusul Argentina, Portugal, dan Spanyol yang sudah lebih angkat koper.
Tampil sebagai runnerup Grup C, Denmark sebenarnya sempat tampil menjanjikan setelah unggul lebih dulu lewat gol cepat Mathias Jørgensen hanya dalam waktu 58 detik.
Memaksimalkan kemelut di depan gawang Kroasia, bek berusia 28 itu berhasil melepaskan tendangan yang berbuah gol, meski sempat ditahan oleh Subasic. Namun Kroasia yang tampil sebagai juara Grup D, mampu menyamakan kedudukan, kurang dari tiga menit berselang. Adalah Mario Mandzukic yang berhasil menaklukkan Schmeichel.
Usaha memanfaatkan kesalahan pemain belakang Denmark dalam membuang bola yang tidak sempurna, dimaksimalkan bomber Juventus tersebut untuk merubah papan skor menjadi 1-1.
Sejak saat itu kedua tim terus memperagakan aksi jual-beli serangan dan menciptakan beberapa peluang. Namun kedua tim berstatus ‘kuda hitam’ di Piala Dunia tahun ini, kerap gagal mencetak gol tambahan dan membuat babak pertama ditutup dengan skor sama kuat, 1-1.
Situasi itu diperpanjang hingga memasuki pertengahan babak kedua. Serangan yang dibangun oleh kedua tim sejak awal-awal pasca-turun minum, hanya sebatas melahirkan peluang. Selain bermain lebih berhati-hati, aksi-aksi protes di antara kedua kubu juga kerap mewarnai jalannya laga demi mengharapkan keuntungan. Akibatnya, skor 1-1 pun menutup babak kedua.
Laga kemudian dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2×15 menit yang sebenarnya menjadi milik Kroasia jika saja Luka Modric mampu mampu menjebol gawang Schmeichel dari titik putih pada menit 116.
Tendangan 12 pas gelandang Real Madrid itu mampu dibaca Schmeichel dan dengan mudah diamankan penjaga gawang berusia 31 itu. Hadiah penalti sendiri diberikan wasit kepada Kroasia akibat pelanggaran Mathias Joergensen terhadap Ante Rebic di kotak terlarang.
Tidak ada gol yang tercipta di babak 2×15 menit. Kroasia bisa membayar kegagalan Modric lewat kemenangan 3-2 dalam drama adu penalti. (i/dir)