Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Setelah mewabah ke dalam pondok pesantren, kini dua orang pelajar SMPN 1 Luragung, Kuningan,Jawa Barat, positif terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan data tim penanganan Covid-19 Kuningan, pada 11 November 2020, terdata 24 orang dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Susi Lusiyanti, membenarkan adanya siswa yang terpapar. Dari data yang diperoleh tim crisis center penanganan Covid-19, dua di antaranya pelajar.
“Pada 11 November lalu ada penambahan hasil test swab 24 orang yang positif. Dari 24 orang itu dua di antaranya merupakan siswa dari SMP Negeri 1 Luragung,” ujar Susi, Selasa.
Mendapat data tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, dan berencana untuk menghentikan simulasi KBM tatap muka SMPN 1 Luragung
“Kemarin sempat simulasi tatap muka, makanya langsung kordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sepakat menghentikan simulasi KBM tatap muka di sana (SMPN 1 Luragung),” terang Susi.
Selain menghentikan KBM tatap muka yang sudah terjadi, pihaknya pun telah melalukan penelusuran terhadap 30 orang yang kontak erat dengan pelajar tersebut.
“Dua siswa itu sudah isolasi mandiri karena tanpa gejala. Mereka diduga tertular karena transmisi lokal. Untuk tracing sudah ada 30 orang yang di swab, itu dari teman-temannya dan keluarga,” katanya.
Rupanya tidak hanya pelajar, seorang tenaga pengajar di Desa Bandorasa, Kecamatan Cilimus, pun ikut terpapar Covid-19.
“Ada seorang guru di Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Susi.
“Dengan adanya kabar itu, Bupati akan melakukan evaluasi simulasi KBM tatap muka karena Kuningan juga masih zona orange jadi mungkin nanti ada kebijakan menghentikan simulasi KBM tatap muka atau kebijakan lainnya nanti Bupati yang menyampaikan,” ujar Susi. (dien / arl)