MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Dua mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan yaitu, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23), berhasil menapakan kaki di puncak gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) di Antartika, pada 5 Januari 2017.
Dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit, Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition MAHITALA-UNPAR (WISSEMU) kembali ke Tanah Air pada 23 Januari 2017.
Ini merupakan catatan baru bagi sejarah Indonesia, yaitu dua pendaki perempuan Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Vinson Massif.
Untuk menyelesaikan pendakian ini, tim melalui perjalanan panjang selama kurang lebih sembilan hari yang dimulai dari Vinson Basecamp pada 1 Januari 2017 dan mereka singgah dan beristirahat di Low camp (2.800 mdpl), sebelum melanjutkan aklimatisasi sekaligus melakukan load carry ke High Camp (3.770 mdpl).
Perjalanan menuju High camp ini tidak mudah, suhu udara selama perjalanan yang mencapai -30°C disertai hujan saju, ditambah dengan elevasi 1.020 m dan kemiringan terrain mencapai 45° memaksa tim harus menggunakan bantuan fixed ropes untuk dapat sampai ke titik ini.
Dalam siaran pers tim kepada media, disebutkan mereka memulai upaya menuju puncak (summit attempt) dari High Camp pada Rabu, 4 Januari 2017 pukul 12.00 waktu setempat.
Perjalanan menuju puncak dari titik terakhir ini ditemani cuaca cerah namun angin yang kenjang dan hawa dingin dengan suhu udara mencapai -33°C yang membuat dingin terasa menusuk.
Setelah mendaki dari High Camp menuju summit dengan jarak 14 km yang menghabisakan waktu selama 12 jam, tim berhasil mengibarkan bendera merah putih pada Rabu 4 Januari 2017 pukul 23.48 waktu setempat atau Kamis 5 Januari 2017 pukul 09.48 WIB.
Berita menggembirakan ini datang dari salah satu pendaki Tim WISSEMU, Mathilda Dwi Lestari, yang memberikan kabar sesampainya di High Camp via telepon satelit.
“Keberhasilan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi Antartica merupakan persembahan bagi persatuan bangsa Indonesia” cerita Mathilda dengan sedikit terbata-bata.
Selain untuk mengejar misi Seven Summits, keberhasilan mencapai Puncak Vinson di benua Antartika ini merupakan suatu bentuk persembahan dari Mahitala Unpar untuk persatuan bangsa Indonesia dan untuk seluruh perempuan Indonesia agar selalu berani bermimpi setinggi-tingginya. (SP/arl)