MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Dalam memperingati hubungan RI-Qatar ke-40 tahun dan HUT RI ke-71, Duta Besar RI Untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi bersama Prof Dr. Salim Said, guru besar Universitas Pertahanan, meresmikan pembukaan supermarket Indonesia, Source of Fortune (SOF) di kota Al-Khor pada 25 September 2016.
Acara juga dihadiri Direktur Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), Dubai, Gusmalinda; Direktur Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Abu Dhabi, Agus Prayitno; Ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Ebed Litaay; Presiden Komisaris Bakries Brother, Irwan Syarkawi; dan Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya.
Swalayan tersebut merupakan yang pertama di kota Al-Khor, sekitar 80 km dari ibukota Qatar, Doha.
Dalam sambutannya, Dubes Basri mengharap pembukaan SOF dapat meningkatkan diplomasi ekonomi di Qatar. Ditambahkan masyarakat dan pengusaha setempat, warga asing, serta komunitas Indonesia dan Asia khususnya ASEAN yang bermukim di AlKhor menyambut baik pembukaan swalayan itu.
Supermarket ini merupakan pengembangan usaha yang dilakukan pengusaha Aceh yang juga tokoh diaspora Indonesia, Mahdi Musa. “Swalayan ini merupakan bekerjasama kerjasama antara pengusaha Qatar Jumah Ismail Al. Boenain dan pengusaha Indonesia, Heri Kartono,” kata pengusaha asal Aceh itu.
Inisiatip tersebut diluncurkan setelah banyaknya permintaan dari komunitas diaspora Indonesia dan Asia yang bermukim di Al-Khor. “Peluang usaha di Qatar cukup bagus, saya mampu mengimpor sekitar tiga container ukuran 40 feet setiap dua bulan dari Indonesia,” jelas pengusaha yang juga memiliki usaha properti tersebut.
“Melakukan bisinis di Qatar lebih mudah dibanding negara-negara kawasan Timur Tengah lainnya,” imbuh tokoh Diaspora yang telah bermukim lebih dari 20 tahun dan 14 tahun berbisnis di Qatar.
Menurut Ketua Pelaksana Road Show Diplomasi Ekonomi, Khuntum Khaira Ummah pembukaan swalayan itu selain upaya ekspansi pasar juga merupakan terobosan untuk meningkatkan penetrasi pasar bagi produk-produk Indonesia di Qatar.
Sebelumnya, pengusaha Indonesia lainnya, Roso Widodo juga telah membuka restauran Indonesia, Pearl of Beirut dan Sizzlers di Al Khor. Menurut Dubes Basri upaya pengembangan ini diharapkan dapat berjalan dengan efektif sekaligus menjadi solusi untuk menembus pasar non-tradisional dengan produk-produk Indonesia.
Jenis produk yang dijual di SOF antara lain bahan makanan, produk makanan dan minuman, produk kerajinan sepatu, garmen, batik, jaket, kosmetik, produk spa dan produk kecantikan yang didatangkan dari Indonesia.
Sedangkan konsep layanan yang diterapkan berupa swalayan. Keunggulan lain yang dimiliki Source of Fortune adalah lokasinya yang cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh mayoritas komunitas Qatar dan asing yang bermukim di Alkhor.
Menurut seorang tokoh diaspora, Said Malawi, sebagian besar tenaga kerja ahli Indonesia bermukim pada kompleks Al-Khor Community (AKC) “Diperkirakan lebih dari 1500 WNI tinggal di perumahan AKC dan merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia,” papar karyawan migas, QatarGas yang telah bermukim dua dekade di Al-Khor.
“Nama Source of Fortune digunakan karena pemerintah Qatar tidak mengijinkan tempat usaha menggunakan nama yang terkait negara asal pengusaha,” jelas Mahdi Musa yang memiliki supermarket Qatindo di Doha.
“Swalayan ini menjadi menjadi wadah bagi para pengusaha yang ingin melakukan ekspansi pasar ke Qatar dengan menitipkan produk-produk mereka,” kata Dubes Basri yang mulai bertugas di Qatar sejak Februari 2016.
Menurut mantan anggota DPR ini, pembukaan swalayan merupakan bagian dari misinya untuk menggenjot ekspor.
Supermarket itu diharapkan akan meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar di bidang trade, tourism, dan investment (TTI). “Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang memprioritaskan diplomasi ekonomi dalam hubungan kedua negara,” ujar pilot F-16 pertama Indonesia tersebut.
Menurut staf KBRI Doha, Boy Dharmawan, saat ini terdapat delapan usaha milik pengusaha Indonesia di Qatar, yaitu Madani Mart Trading, Jakarta foodstuff, Tofu Cake & Cake Restaurant, Pearl of Beirut, Minang Restaurant, Central Restaurant, Griya Solo, Sizzlers, Seassons dan Qatindo.
“Sedangkan beberapa usaha lainnya juga dilakukan secara online. Sejumlah pelaku bisnis dan diaspora juga mendirikan Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) pada pertengahan Agustus 2016,” kata Boy. (BD/KB)