Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Dukung Palestina, Bahrain Tangguhkan Hubungan Ekonomi Dengan Israel

Dukung Palestina, Bahrain Tangguhkan Hubungan Ekonomi Dengan Israel

Asap hitam mengepul dari Jalur Gaza di tengah pemboman besar-besaran tentara Israel di daerah kantong Palestina, beberapa waktu lalu. (Foto: AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Riyadh) – Bahrain telah menarik duta besarnya untuk Israel dan menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv. Demikian parlemen negara itu megumumkan hari Kamis (2/11). Pernyataan yang diterbitkan di situs web Parlemen Bahrain juga meyebutkan bahwa Duta Besar Israel telah meninggalkan Bahrain, sementara Bahrain memanggil kembali duta besarnya dari Israel dan memutuskan untuk menangguhkan semua hubungan ekonomi dengan Israel.

Pernyataan Parlemen: “Dewan Perwakilan Rakyat menegaskan bahwa Duta Besar Israel di Kerajaan Bahrain telah meninggalkan Bahrain dan Kerajaan Bahrain telah memutuskan kembalinya Duta Besar Bahrain. Penghentian hubungan ekonomi juga diputuskan.”

Keputusannya untuk menarik utusannya dan menangguhkan hubungan ekonomi didasarkan pada “sikap solid dan historis kerajaan yang mendukung tujuan Palestina dan hak -hak sah rakyat Palestina.” Demikian dilaporkan oleh Arab News.

Pada pengumuman juga disebutkan; “Dewan menegaskan bahwa kelanjutan dari perang dan operasi militer, dan eskalasi Israel yang berkelanjutan mengingat kurangnya rasa hormat terhadap hukum kemanusiaan internasional, mendorong dewan untuk menuntut lebih banyak keputusan dan langkah -langkah yang melestarikan kehidupan orang -orang yang tidak bersalah dan warga sipil di Gaza dan semua wilayah Palestina. ”

Pusat Komunikasi Nasional Bahrain mengkonfirmasi langkah tersebut dan mengatakan bahwa “prioritas upaya pada tahap ini harus difokuskan untuk melindungi kehidupan warga sipil sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan bekerja untuk mengamankan koridor kemanusiaan yang mendesak untuk memberikan bantuan dan bantuan medis ke Jalur Gaza Gaza Gaza . ”

Ditambahkan bahwa ada “perlu menyelamatkan wilayah dari konsekuensi dari siklus kekerasan baru dan bekerja untuk menemukan cakrawala politik yang jelas untuk perdamaian yang adil, komprehensif, dan berkelanjutan yang menjamin stabilitas dan keamanan untuk semua.”

Kementerian Luar Negeri Bahrain belum mengeluarkan pernyataan, tetapi berita tersebut telah banyak dilaporkan oleh beberapa kantor berita, termasuk yang Israel.

Pada bulan September 2020 Bahrain menandatangani perjanjian Abraham dengan Israel dan UEA di AS dengan tuan rumah mereka saat itu Presiden Donald Trump.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru