Mimbar-Rakyat.com (Lumajang) – Banjir lahar dingin Gunung Semeru memutus satu lagi jembatan di Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), sehingga total jembatan yang putus menjadi empat.
Data BPBD Jatim hingga pukul 20.00 WIB, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan. Yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.
“Imbas banjir di 5 desa itu ada 4 jembatan yang terputus,” kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno, seperti dilansir DetikNews.com dan CNNIndonesia.com, Sabtu (8/7).
Satriyo menyebut empat jembatan terputus itu yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.
“Selain itu jembatan yang terputus jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo,” ucapnya.
393 Warga Lumajang Mengungsi
Tidak hanya menyebabkan 4 jembatan putus, Satriyo mengatakan bahwa imbas banjir lahar dingin Semeru itu sejumlah lokasi di Lumajang dilakukan penutupan jalan.
Tidak hanya menyebabkan 4 jembatan putus, Satriyo mengatakan bahwa imbas banjir lahar dingin Semeru itu sejumlah lokasi di Lumajang dilakukan penutupan jalan.
“Di masing-masing lokasi jembatan yang putus, perangkat desa dan juga pihak terkait telah melakukan penutupan akses menuju lokasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, bencana lahar dingin Semeru itu terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur lereng gunung tertinggi di Jawa itu. Imbasnya, debit air di Daerah Aliran Sungai lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan juga meluber hingga ke jalan. (ds)