Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Mencuatnya tangkapan layar perpesanan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy tentang batalnya kunjungan Presiden Joko Widodo dari Ponpes Husnul Khotimah (HK), ditanggapi santai oleh Dewan Pembina Pontren HK, Achidin Noor.
“Soal percakapan whatsapp itu kita lihat dulu kebenarannya, apakah benar ditulis Nuzul atau bukan. Kedua, siapa yang menyebarkannya, karena ada undang-undang ITE juga kan, ” jawab Achidin, Selasa (7/8/2021).
Achidin mengaku tidak terkejut jika percakapan itu benar bersumber dari Nuzul Rachdy. Menurutnya untuk sekian kalinya NR memiliki permasalahan dengan Pontren yang berlokasi di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana.
“Firasat Saya memang sudah ada (bahwa Presiden Jokowi tidak akan hadir). Meski begitu kita tetap lakukan persiapan untuk penyambutan Pak Jokowi, kita sudah buat tenda dan persiapan lainnya, ” ujar Achidin yang juga Ketua FKUB Kuningan.
Namun, pada Senin (30/08) pagi, ada informasi bahwa rombongan persiapan kedatangan Presiden terkonsentrasi di Pontren Miftahul Falah, Desa Ciloa.
“Dan benar saja, dari pusat ngasih informasi bahwa ada Plan A dan B, namun kegiatan vaksinasi tetap akan digelar meski melalui video conference, ” ujarnya.
Pihaknya menanggapi tidak jadinya kedatangan Presiden Jokowi ke HK sebagai hal biasa. Namun yang disorotinya, adalah kenapa pembatalan kedatangan Jokowi ke HK di saat injury time, saat pihaknya sudah melakukan segala persiapan.
Soal tudingan yang diduga ditulis Nuzul Rachdy dalam percakapan Whatsapp bahwa Pontren HK di luar Mazhab Aswaja, Achidin malah menanggapinya dengan bersyukur. Ia berterima kasih kepada Nuzul Rachdy, karena hal itu menunjukkan bahwa firasat yang selama ini Ia rasakan memang terbukti.
“Tapi jika pernyataan itu menganggap HK bukan Mazhab Aswaja, berarti menganggap Mazhab Pak Bupati (Acep Purnama) juga bukan Aswaja, karena Beliau waktu masuk Agama Islam, mengucapkan Dua Kalimat Syahadat di Husnul Khatimah, ” paparnya.
Saat ditanya apakah akan ada tindakan dari pihak HK untuk menindaklanjuti tudingan yang diduga dilontarkan Nuzul Rachdy terkait Pontren HK sebagaimana percakapan di media Whatsapp yang tersebar ke publik, Achidin mengaku hanya akan melihat perkembangan masalah ini seperti apa.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Nuzul Rachdy menjawab tidak akan memperpanjang persoalan itu. “Saya tidak akan melaporkan Atang ke pihak manapun atas kegaduhan kemarin. Enggak lah, kurang elok kalau ketua dewan melaporkan rakyatnya, ” ungkap Zul, sapaannya.
Sedangkan soal tangkapan layar perpesanan pihaknya akan mencari tahu siapa penyebarnya sehingga bisa diketahui oleh publik.
“Saya kira itu (semuanya) sudah dijawab oleh (pihak) istana ya. Saya tidak bisa melampaui apa yang disampaikan oleh istana (kepresidenan), ” singkatnya
Perlu diketahui, pada Minggu (5/9/2021) Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Istana Kepresidenan akhirnya buka suara dan memberikan penjelasan terkait tidak jadinya Presiden Jokowi berkunjung ke Pontren HK. Istana berdalih bahwa pengalihan kunjungan presiden ke Pontren lain adalah untuk menyesuaikan dengan rute kunjungan kerja presiden di Kuningan.
“Ya itu hanya karena menyesuaikan waktu dan rute saja, sebab titik kunker ada pada 5 lokasi kan sedangkan waktu terbatas,”ujarnya.
Maka untuk penyesuaian rute mempertimbangkan waktu yang terbatas. Ia pun menolak jika dianggap pembatalan kunjungan Presiden Jokowi ini dikarenakan pemahaman tertentu. (Dien)