MIMBAR-RAKYAT. Com (Jakarta) – Pintu perlintasan Kereta Api Cipinang, Jakarta Timur secara resmi ditutup sejak Senin (5/3), guna mengurangi angka kecelakaan dan mengurai kemacetan.
Penutupan perlintasan KA ini dilakukan setelah hampir sepekan Fly Over Cipinang Lontar, Jatinegara, Jakarta Timur, diujicoba dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Parwoto, Kasubdit Pencegahan dan Penegak Hukum Keselamatan Ditjen Perkeretaapian mengatakan, pihaknya langsung melakukan penutupan pintu perlintasan kereta api setelah mendapatkan hasil dari ujicoba flyover.
“Makanya mulai, Senin (5/3) pintu perlintasan kereta api sebidang resmi ditutup secara permanen,” katanya kepada wartawan, Selasa (6/3).
Dikatakan Parwoto, penutupan pintu perlintasan kereta api itu sendiri akan dilakukan secara permanen. Dimana nantinya akan di pasang beton disisi jalan, sehingga kendaraan roda dua tidak dapat melintas dan harus melalui FO Cipinang.
“Sejak kemarin kita juga sudah lakukan sosialisasi penutupan ini agar tak ada lagi yang melintas,” ujarnya.
Sementara itu Kasi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Andreas Eman mengatakan, sebelum melakukan penutupan secara permanen, pihaknya sudah memberikan sosialisasi terkait pengalihan arus lalu lintas.
“Untuk pengalihan arus sendiri sudah dilakukan sejak ujicoba kemarin, dan tidak ada perubahan,” kata Eman.
Dalam pengalihan arus lalulintas itu sendiri, kata Eman, nantinya kendaraan dari Cipinang Jaya arah Pondok Kopi-Pulogadung: Jalan Cipinang Jaya belok kiri ke Jalan Bekasi Timur lalu berputar pada u-turn depan kantor Imigrasi.
“Untuk arah Pulogadung melalui fly over Cipinang sedangkan arah Pondok Kopi melewati kolong fly over Cipinang,” papar Eman.
Sedangkan Rawamangun-Klender arah Pondok Kopi-Pulogebang dari Bekasi Timur Raya (Rawamangun/Klender) melewati flyover Cipinang lalu berputar pada u-turn Jalan Bekasi Timur depan kantor Imigrasi menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai (Pondok Kopi-Pulo Gebang).
Selama ini, sambung Eman, pihaknya sudah menutup empat perlintas sebidang kereta api di Jakarta Timur secara permanen. Seperti perlintasan Pisangan, Cipinang Lontar, Pondok Kopi, dan Klender Baru. “Sisanya tinggal dua, yakni perlintasan Pasar Enjo,Jatinegara, dan Stasiun Cakung,” ungkapnya
Untuk penutupan perlintasan Pasar Enjo, lanjut Eman, saat ini pihaknya tengah membuat konsep. Yang pertama yaitu terkait fisik, seperti pembangunan Flyover atau Underpass dan yang ke dua, rekayasa lalu-lintas.
“Konsep pembangunan fisik lebih efektif. Sebab kalau rekayasa lalulintas pengedara harus menempuh jaraknya sangat jauh,” pungkasnya. (joh)