Mimbar-Rakyat.com (Kepulauan Sangihe) – Gempabumi berkekuatan M 6.8 di kedalaman 48 km berpusat di laut 210 Km Baratlaut Kepulauan Sangihe, telah terjadi Sabtu  (29/4) pukul 03:23:19 WIB. Gempa tidak menimbulkan kerusakan.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi yang terjadi di Selatan Filipina ini tidak cukup besar untuk dapat memicu terjadinya tsunami.

Dijelaskan, telah terjadi gempabumi hari Sabtu, 29 April 2017 , 03:23:17 WIB dengan kekuatan 7.1 magnitude pada kedalaman 10 km. Namun setelah dilakukan pemutakhiran parameter gempabumi menjadi Sabtu, 29 April 2017 , 03:23:19 WIB dengan kekuatan M 6.8, kedalaman 48 km.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam, terjadi 3 gempabumi susulan dengan magnitude yang lebih kecil. BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan.

Di wilayah Selatan Provinsi Saranggani dan Davao, Filipina,gempabumi diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan lemah hingga sedang. Sementara di wilayah Indonesia, gempabumi dirasakan lemah. Di Kepulauan Talaud berdasarkan fakta di lapangan belum ada laporan kerusakan .

Gempabumi  ini disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng. Dalam hal ini Lempeng mikro Laut Sulawesi menghunjam ke arah Timurlaut pada Palung Cotobato (Cotobato Trench) dan terjadi deformasi/patahan pada kedalaman 48 km.***(eank)