Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sebanyak 42 orang telh diketahuii meninggal akibat gempa magnitudo 6,2 Sulawesi Barat (Sulbar), dengan rincian 34 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
Mengutip informasi tertulis yang disamaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati, berdasarkan data per Sabtu (16/1) hari ini pukul 02.00 WIB, 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat itu.
Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.
Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.
Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.
Guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.
Kepala BNPB Doni Monardo juga telah meninjau langsung lokasi terdampak gempabumi bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 15 Januari 2021.
BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Guna memperkuat upaya penanganan pascagempa, BNPB juga mengerahkan dua unit helikopter Mi-8 yang akan diberangkatkan pada pagi hari ke Kabupaten Mamuju pada 16 Januari 2021.
Gempa Susulan
Gempa dengan kekuatan M5,0 kembali terjadi di Kabupaten Majene, pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB. Gempabumi ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI dan berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.***(edy)