Wednesday, April 02, 2025
Home > Global > Gerhana Bulan Jelas di Makassar tapi di Jakarta Hujan

Gerhana Bulan Jelas di Makassar tapi di Jakarta Hujan

Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total (mastuqino.blogspot)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) –  Kejadian alam gerhana bulan berwarna kemerahan terlihat di sejumlah titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan sekitarnya, Sabtu malam, namun di Jakarta tidak kelihatan karena cuaca mendung bahkan hujan di beberapa bagian.

Gerhana bulan tersebut terlihat sempurna sekitar pukul 19.15 Wita, disaksikan banyak orang, dan bentuk gerhana bulan berwarna kemerahan tersebut berlangsung antara 10 sampai 15 menit sebelum berpisah dengan matahari.

Sedangkan cuaca mendung dan hujan yang menyelimuti Jakarta sejak pukul 15.00 WIB Sabtu hingga malam membuat fenomena gerhana bulan total yang berlangsung pukul 18.57 hingga 19.02 WIB tidak bisa dinikmati warga Jakarta.

Di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, langitnya tertutup awan mendung dan hujan gerimis sehingga tidak mungkin menyaksikan gerhana bulan yang dijuluki “blood moon” atau bulan berdarah karena warnanya yang merah.

Kalangan ahli menyebutkan, gerhana bulan itu sebenarnya bisa disaksikan masyarakat dengan mata telanjang dengan syarat cuaca cerah dan tidak tertutupi awan mendung serta hujan.

Namun hujan yang turun membuat gerhana tidak dapat disaksikan kendati menggunakan teleskop karena pandangan tetap terhalang oleh cuaca. Gerhana bulan parsial setelah total akan berlangsung mulai pukul 19.02 sampai 21.58 WIB dan kejadian sama diperhitungkan terjadi lagi pada 28 September 2015.

Di Makassar, sejumlah wisatawan asing dan lokal , serta fotografer dan mahasiswa, mengabadikan  momen tersebut di puncak menara Iqra di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Bahkan beberapa orang lainnya menyaksikan dengan mata telanjang karena cuaca tidak mendung.

Mahasiswa dan dosen saat menyaksikan fenomena alam tersebut langsung meminta agar dilaksanakan shalat sunnat kusuful qamar atau shalat gerhana. “Ayo kita shalat sunnat dulu,” ajak salah seorang saat menyaksikan fenomena alam tersebut.

Sekitar pukul 21.00 WITA secara perlahan-lahan bulan mulai terlihat utuh meskipun sebelumnya terlihat gelap kemudian berbentuk sabit saat pelepasan bias cahaya antara bulan dan matahari.

Para ilmuwan astronomi menyatakan fenomena alam gerhana bulan tersebut terjadi saat posisi bumi berada di antara matahari dan bulan segaris dan sejajar.

Saat itu, bulan tampak hitam kelam di bagian tengah dan memerah di bagian pinggir. Ini karena bulan melintasi daerah bayangan bumi dari pancaran sinar matahari. Gerhana bulan total dengan warna kemerahan disebut “blood moon” terjadi ketika posisi bulan sangat dekat dengan wilayah umbra atau bayangan paling pekat dari bumi.  (AN/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru