Monday, September 16, 2024
Home > Berita > Getar pekik anak yatim di Ciburial, Catatan A.R. Loebis

Getar pekik anak yatim di Ciburial, Catatan A.R. Loebis

Anak Yatim.

Merdeka!! Puluhan anak yatim itu berteriak serentak, pekik mereka di alam terbuka menggetarkan bagi siapa saja yang mampu meresapi teriakan keramat itu.

Cuaca mulai terik, maklum pagi mulai beranjak siang, namun angin berembus kencang dan dingin sisa malam masih terasa di kulit bahkan seolah menyentuh tulang.

Rombongan anak yatim dua bus besar itu baru tiba sekitar 90 menit lalu, namun sudah dipanggil turun lapangan untuk melakukan gladi bersih, dadakan semua acaranya.

Latihan susun barisan, komandan upacara masuk bersama pembawa bendera, laporan kepada inspektur upacara, kibar dan lipat bendera, pembacaan teks proklamasi dan pembukaan uud 45, dilakoni dengan baik.

Mereka para pelakon itu adalah kanak-kanak dan remaja yatim, sebagian didampingi bunda mereka. Tapi mereka begitu serius, antusias, semangat. Mereka adalah duplikat acara 17 Agustusan di Istana Negara dan di berbagai tempat di Tanah Air tercinta.

Mereka melakukan prosesi upacara dengan khidmat. Mulut2 kecil mereka terlihat seperti komat kamit mengikuti pembacaan teks proklamasi. Hati siapa tak bergetar, tergugah, membayangkan para pejuang Tanah Air yang menggotong bambu runcing saat berjuang dahulu kala.

Kini, rombongan anak yatim itu seolah jendela bagi siapa saja yang ingin menjenguk betapa nelangsanya orangtua dan moyang kita di jaman dulu.

Sekitar 56 anak yatim asuhan Masjid Al Istiqomah Kawi-Kawi Bawah Jakarta Pusat, melakoni detik-detik Proklamasi di
Ciburial, batu Layang, Cisarua. Bogor, Sabtu 19/8/23.

Mereka berseragam merah putih, mereka berbaris rapih.

Di belakang mereka terlihat ngarai kecil, lamat-lamat terdengar suara air mengalir, sekelilingnya hijau dedaunan bergoyang-goyang digerakkan semilir angin, sesekali terdengar kicau burung.

Suasana itu beberapa kali dipecah lengking suara meminta ibu-ibu di dapur vila agar keluar bergabung, karena acara akan dimulai.

Gladi resik upacara detik-detik Proklamasi itu sudah diwujudkan dengan baik dan sempurna. Semua menarik nafas lega. Semua bahagia.

” Alamdulillah kita sudah melaksanakan acara utama ini dengan khidmat. Kita merupakan bagian terkecil dari rakyat Indonesia, sudah berbuat sesuatu,” kata H. Rapei, ketua DKM Al Istiqomah yang bertindak selaku inspektur upacara.

Ini merupakan salah satu penghargaan kita kepada para pendahulu kita yang telah berjuang dan berkorban dengan mengucurkan darah mereka demi membebaskan negara dan bangsa dari penjajahan.

Ustad Rapei mengimbau para generasi muda agar berjuang pula mengisi kemerdekaan bangsa.

“Bagaimana caranya? Dengan belajar dan belajar. Belajar apa saja secara umum dan agama. Dengan ilmu pengetahuan dan agama, kelak generasi muda akan mampu mengisi kemerdekaan ini dengan baik,” kata Rapei.

Acara Rihlah anak yatim Al Istiqomah di Ciburial berlangsung meriah dan khidmat, diisi dengan berbagai lomba, tauziah dan serah bingkisan dari para donatur. (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru