Wednesday, December 04, 2024
Home > Berita > Guru-Guru Wilayah Perbatasan Minta Kemenag Kirim Ustadz dan Ustadzah Lebih Banyak

Guru-Guru Wilayah Perbatasan Minta Kemenag Kirim Ustadz dan Ustadzah Lebih Banyak

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berfoto bersama para guru yang tergabung dalam Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan-terluar, dan juga tertinggal (3T), di Bogor (1/5). (Foto: https://kemenag.go.id.)

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berfoto bersama para guru yang tergabung dalam Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan-terluar, dan juga tertinggal (3T), di Bogor (1/5). (Foto: https://kemenag.go.id.)

Mimbar-Rakyat.com (Bogor) –  Para guru yang tergabung dalam Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)  yang bertugas di wilayah perbatasan,  terdepan-terluar,  dan juga tertinggal (3T), berharap Kementerian Agama (Kemenag) mengirim  ustadz dan ustadzah lebih banyak ke wilayah tugas mereka, karena jumlahnya masih kurang.

Hal itu terungkap  dalam pertemuan yang digelar di Bogor, Selasa (1/5), yang juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Demikian dilaporkan website Kemenag, https://kemenag.go.id.

Para guru tersebut dihadirkan di Bogor dalam kegiatan Pengembangan Islam Rahmatan lil Alamin dan Perspektif  Multikultural. Event yang dikemas indoor dan outdoor ini mengusung tema Penguatan Moderasi Islam dan Bela Negara.

Seorang guru PAI di NTT mengaku bertugas di kawasan minoritas Muslim. Penduduk Muslim di daerahnya hanya 9 persen.  Meski demikian,  dia mengaku toleransi umat sangat tinggi.  “Saat kegiatan keagamaan Islam,  banyak pemuda Kristen menjaga masjid,” kisahnya.

Di sekolah,  dia mengajarkan anak-anak terkait aspek sosial untuk hidup saling menghargai. Selain aktif kegiatan kemasyarakatan,  dia juga mengajar mengaji dan pramuka. “Saya banyak berinteraksi dengan penganut agama lain di sana. Bahkan,  ada juga dari mereka yang belajar mengaji,” ceritanya.

Cerita lain disampaikan Nur Syamsiah,  guru PAI yang ditempatkan di Meumere,  Papua.  Perempuan asal Lampung namun berdarah Banyuwangi ini berharap Kemenag mengirim ustadz dan ustadzah ke Papua, khususnya di daerah tempatnya mengajar.

Menurut dia,  interaksi umat beragama di Kokoda sangar bagus.  Antar umat beragama saling menghormati dan menghargai. Namun,  keberadaan guru agama masih kurang.

“Mereka menghendaki pengiriman ustadz dan ustadzah untuk pesantren yang mereka miliki.  Masjid sudah ada tapi mereka belum bisa berkegiatan. Ustadz dan ustadzah yang tidak hanya ngerti agama tapi juga pandai bermasyarakat,” harapnya.

Berbeda dengan curhat guru PAI di Kapuas Hulu, Kalbar. Menurut dia,  tokoh agama di perbatasan Malaysia itu sangat kurang. “Masyarakat berharap peserta bina kawasan tidak hanya satu orang.  Kalau perlu sepuluh orang,” harapnya.

“Saya merasa perlu hadir, utamanya ingin menyampaikan terima kasih karena saudaralah yang sesungguhnya sehari-hari menggeluti peran agar nilai Islam moderat dirawat dengan cara menularkan kepada peserta didik,” kata Menag dalam sambutannya.

Menurut Menag, melalui tangan pendidik,  nilai agama tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga tidak hanya kehidupan keagamaan yang terawat, tapi juga keIndonesiaan.

“Saya ingin lebih banyak mendengar di lapangan itu seperti apa. Saya perlu masukan dari para pendidik.  Bagaimana menanamkan nilai Islam yang wasathiyyah itu.  Tentu berdasarkan pengalaman dan perspektif Bapak dan Ibu di lapangan masing-masing,” kata Menag.

Menag mengapresiasi dedikasi guru PAI dalam merawat kerukunan dan kehiduan keagamaan di daerah masing-masing. Dia berharap,  guru bina kawasan istiqamah dalam memperluas wawasan keagaman masyarakat.

“Kita harap Bapak dan Ibu dapat menjelaskan agama dengan memadai sehingga masyarakat memiliki wawasan yang luas,  bisa melihat keragaman pemahaman keagamaan. Masyarakat juga bisa memahami sisi dalam (syariat)  dan sisi luar (agama) sehingga tidak mudah saling menyalahkan,” tuturnya.

Terhadap beberapa masukan yang disampaikan,  Menag berharap Direktorat Pendidikan Agama Islam dapat menindaklanjutinya. Hadir dalam kesempatan ini  Direktur PAI,  Imam Safei beserta jajarannya.***(edy t)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru