Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Kuningan > H-3 Jelang Perayaan Paskah Petugas Keamanan Belum Terlihat Berjaga

H-3 Jelang Perayaan Paskah Petugas Keamanan Belum Terlihat Berjaga

Kiri : Bendahara Bamag Kuningan, Budi Warnoto . Kanan : Pendeta Yanto Suprianto

 

mimbar-Rakyat.com (Kuningan) peringatan Hari Paskah, selama pekan suci ini akan berlangsung beberapa kegiatan ibadah yakni Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung dan Puncaknya pada Minggu Paskah.

Dalam merayakan Paskah pada 4 April nanti, umat Kristen di Kabupaten Kuningan, sebagian menyambut dengan tatap muka dan sebagian melalui daring.

Pendeta Gereja Kristen Pasundan (GKP) Kuningan, Yanto Suprianto mengatakan ibadah Paskah tahun ini menghilangkan kegiatan kebersamaan, hal itu dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19. “Sebagian jemaat melakukan ibadah dengan mengikuti dari rumah,”ujarnya Selasa (30/3/2021).

Sedangkan pasca insiden pengeboman di Gereja Katedral Makasar, sambung Pendeta Yanto mengatakan petugas keamanan sempat meminta jadwal acara. “Namun di GKP Kuningan sendiri, hanya melakukan ibadah pada hari Jum’at dan Minggu, di Gereja meski saat ini sedang direnovasi,”terangnya.

Tidak hanya petugas keamanan, kata Pendeta Yanto, yang akan hadir pada saat ibadah, juga Ormas Pejuang Siliwangi siap membantu untuk berjaga.

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Gereja Kristus Raja Cigugur, Imanuel Mulyana, mengatakan persiapan pengamanan jelang Paskah,pihaknya telah mempersiapkan personel dari dalam, namun untuk keamanan ketat atau ditidaknya hal itu tergantung kebijakan aparat keamanan yang diperbantukan. “Untuk pengaman ketat atau tidak itu tergantung aparat keamanan, tapi pada prinsipnya Kami pun mempersiapkan personil dari dalam gereja yang ditugaskan untuk menjaga keamanan,”ujar Imanuel.

Dikatakan Imanuel, hingga saat ini menjelang paskah, dirinya belum menerima surat dari pihak terkait yang akan bertugas di Gereja saat Paskah nanti. “Tapi hingga saat ini Kami belum menerima surat dari kepolisian, akan menempatkan berapa orang personilnya, karenakan biasanya, jelang perayaan Natal, Kami menerima surat berapa banyak petugas polisi,”tuturnya.

Sedangkan pelaksanaan ibadah pun akan digelar secara daring dan tatap muka. “Untuk pelaksanaan tatap muka sendiri, digelar sesuai dengan protokol kesehatan, dengan penerapan 3 M,”tambahnya.

Menurutnya, kerukunan antar umat beragama masih tetap berlangsung harmonis, maka pasca pengeboman kemarin tidak berpengaruh bagi jemaat gereja. “Meski begitu Kami tetap waspada, namun jangan terlalu takut,karena apabila kita merasa takut maka ibadahnya pun akan terganggu,”ujar Imanuel.

Jemaah yang hadir tahun ini akan berkurang dari perayaan paskah sebelum pandemi covid-19. “Diperkirakan tahun ini yang hadir sekitar 400 orang, biasanya 1200 jemaat, karena pandemi covid-19 maka orang biasanya lebih memilih merayakannya di Kota,”pungkasnya.

Bendahara Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kuningan, Budi Warnoto mengatakan sesuai dengan himbauan Gubernur Jawa Barat, maka pengamanan menjelang perayaan Paskah harus diperketat usai insiden pengeboman kemarin . “Maka Kami akan mengikuti himbauan tersebut, sesuai yang dihimbaukan oleh Gubernur Jawa Barat, keamanan akan diperketat oleh TNI dan Polisi, dan Kami akan terus merapatkan barisan kepada aparat apabila ada informasi soal teroris,”pungkasnya.

Terlihat di lokasi, H-3 perayaan Paskah, petugas keamanan, tidak terlihat berjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru