Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Hadapi musim kemarau Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) melakukan berbagai persiapan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah konservasi.
Saat dihubungi melalui sambungan telephone, Fire Boss dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional 1 wilayah Kuningan pada BTNGC, Agus Yudantara mengatakan persiapan yang dilakukan adalah memelihara sekat bakar atau jalur yang dibersihkan dari bahan bakaran untuk mencegah perambatan atau penyebaran api bila terjadi kebakaran. “Upaya pencegahan kebakaran yang pertama adalah memelihara sekat bakar sejauh 43 kilometer, yang berfungsi untuk menyekat api atau fire break,” jelas Agus, Sabtu (28/8/2021).
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan embung – embung air yang berada di lokasi – lokasi rawan kebakaran. “Embung air berada di daerah rawan kebakaran terutama daerah utara di sana ada sekitar 21 embung air baik yang alami maupun buatan,” tambahnya.
Untuk lokasinya berada pada sekitar daerah Padabeunghar, Setianegara, Cibuntu, hingga Palutungan. Berikutnya, sambung Agus, mengadakan patroli bersama Masyarakat Peduli Air (MPA). “Beberapa hari yang lalu Kami telah adakan rakor, bersama Bupati Kuningan, BPBD, Polres, TNI, Damkar, LSM, Camat dan Kepala Desa sekitar, untuk menghadapi apabila terjadinya kebakaran,” ujarnya.
Pihaknya pun memperbolehkan bagi masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi untuk menangulangi apabila kebakaran terjadi, dengan standar yang ada. “Karena kan bukan di tempat datar tapi di pegunungan, dan kebanyakan yang ikut menjadi relawan harus bisa bekerja tim, mau mengikuti arah komando, jangan sampai memadamkan api malah terjebak,” tuturnya.
Saat ditanya soal isu kebakaran merupakan sebuah kesengajaan untuk mendapatkan anggaran, Agus langsung menepis isu tersebut secara tegas. “Untuk apa seperti gitu, karena kita juga dipantau dari atas secara ketat, dan itu merupakan fitnah yang luarbiasa,” tandasnya.
Pihaknya berharap agar semua elemen masyarakat menjaga TN Gunung Ciremai agar tidak terjadi kebakaran di kawasan hutan konservasi. Menurutnya garda terdepan dalam hal itu adalah masyarakat. “Yang terbakar itu kan kawasan,Kami terus berupaya lakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk sama – sama menjaga kawasan TN Gunung Ciremai agar tidak terjadi kebakaran,” tutupnya. (Dien)