Wednesday, April 02, 2025
Home > Cerita > HAJI, Puisi A.R. Loebis

HAJI, Puisi A.R. Loebis

Ilustrasi - Jamaah haji sedang tawaf. (mr)

Haji adalah niat

Haji adalah panggilan

Haji adalah keikhlasan

Haji adalah kesabaran

Haji adalah kebesaran derajat yang dilimpahkan Allah

Atau hanya ingin dipanggil Pak Haji

Iblis terus menari-nari

Bahkan kepada undangan Allah

Tapi manasik haji adalah panggilan

Ketawakkalan kepada Illahiah

Persatuan antarummat Islam sedunia

Di Haramain: Iblis kelihatan sangat kecil, hina dan marah,

Karena amat banyak rahmat bertebaran

Serta pengampunan dosa dari  Ya Afuwwu Yang Maha Pemaaf.

Haji adalah anugerah.

 

Haji adalah Labbaik Allohumma Labbaik

Ketika Nabi Ibrahim AS mendapat titah dari Allah

Untuk mengumandangkan haji kepada manusia

Ia berkata: Wahai Tuhanku, suaraku tidak akanmencapai mereka

Allah SWT menjawab: Kumandangkan saja. Aku akanmenyampaikannya.”

 

Masya Allah, Ia menyampaikan undangan langsung

Pantasan setahun sebelum berangkat aku selalu berlinang air mata

Terlebih ketika aku dinyatakan mendapat porsi ke Tanah Suci

Aku tak putus berdoa, solat sunnah berakaat-rakaat,

Mendengar azan aku menangis, berdoa dimana pun hati bergetar

Sampai akhirnya aku tiba di Haramain.

Begitu banyak yang sudah mendapat porsi tapi tetap tak berangkat

Aku bahagia, Alhamdulillah

 

Haji  mabrur adalah haji sesudah pulang ke negara masing-masing

Ada kisah, ribuan haji tak diterima Allah,

padahal mereka sedang di Tanah Suci

pasalnya uangnya haram

niatnya palsu

hidup penuh riya

hanya ingin dipanggil Pak atau Bu Haji

sementara ada orang yang niat haji tapi tak jadi ke Makkah

sudah mendapat pahala umroh dan haji,

pasalnya uang haji mereka digunakan untuk

kemaslahatan ummat yang membutuhkan

 

Haji mabrur hanya Allah yang mengetahui

Tapi ada ciri, berperilaku lebih baik, memiliki kepedulian sosial

Menyebar kedamaian, santun bertutur kata

Zuhud terhadap dunia mengutamakan akhirat.

 

Ya Haadii Yang Maha Memberi Petunjuk

Jagakanlah akhlakul karimah kami

Taqarrub kami kepadaMu

Tadabbur  (pelajaran dari pengalaman)

Tafakkur (berpikir)

Tasamuh (toleransi)

Ta’awun, taliqul wajhi (tolong menolong)

Twashowbil haq tawashow bi alshabri (saling mengingatkan)

Dan qanaah (lapang dada) kami kepadaMu

 

Haji bukan gelar bukan panggilan secara horizontal

Tapi panggilan secara vertikal

Berhaji adalah bukti kecintaan Allah kepada hambaNya

Ia tunjukkan langsung yang dirasakan aneh oleh manusia

Yang sombong sudah hapal jalan tiba-tiba kesasar

Yang sombong makanan tak enak, tiba-tiba sakit perut

Yang jijik melihat orang muntah, tiba-tiba muntah

Yang tidak punya uang tiba-tiba ada uang dalam tasnya

Yang berlagak sehat di depan orang sakit, tiba-tiba sakit

Yang bilang tidak punya uang kepada pengemis, tiba-tiba kehilangan uang

Ada yang selalu ingin bunuh diri

Ada yang ingin mati tapi tak mati hingga pulang

Ada yang segar fisiknya tiba-tiba sakit dan meninggal

Ada yang terus ingin buang air kecil setelah di dalam Masjid Haram

Ada yang terus menerus kehilangan sandal

 

Haji bukan gelar

Haji adalah panggilan Allah

bukan panggilan bagi yang pulang dari Makkah

Haji adalah niat

Haji adalah keikhlasan

Haji adalah kesabaran

Haji adalah undangan

Haji adalah miqot

Haji adalah gambaran kematian

“miqot” dan “ihrom” sebagai hijrah

dari dunia ke alam sesudahnya.

Haji adalah memotong khewan qurban

Haji adalah mabid di Mina, lempar jumroh dan tahallul.

Haji adalah tawaf

Pergerakan memutar manusia dengan alam semesta

Dengan seluruh makhluk ciptaanNya

Ketika Ibrahim AS mengumumkan tentang haji

dan adanya Rumah Allah

maka semua makhluk

dari golongan manusia, jin, pepohonan, tanah, gunung, air

dan segala sesuatu yang mendengar, dengan serentak menjawab:

“Labbaika Allohumma Labbaika…”

Semua bergerak searah dengan tawaf malaikat di langit ketujuh

 

Haji adalah wukuf di Arafah

Perhentian gerak memusatkan pikiran kepadaNya

Jutaan manusia dari lima benua datang memuja satu Tuhan

Memohon ampunan dijauhkan dari siksa api neraka

Ini persatuan manusia se-dunia

Menakutkan bagi musuh-musuh

Tak bisa dinilai dengan pertemuan dunia

Seperti Olimpiade, liga atau temu internasional lain

Aku dekat, aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa

Apabila ia memohon kepadaKu (al-Baqaroh: 186)

 

Haji tak selalu dikaitkan dengan uang

Ada haji tukang bubur, ada hajjah tukang pijat

Setelah berhaji semua jamaah melebar

Lingkaran rotasi menjauh

Jarak memanjang

Kembali ke asal, Jakarta – Jeddah 7.997,95 km

Jauh dari elektromagnetik ngung ngung ngung Ka’abah

Jauh dari surga dunia, dunia surga

 

Tapi haji yang sebenarnya adalah haji mabrur:

Tidak ada balasan baginya kecuali Al-Jannah.

Tetapkanlah dan mabrurkanlah

Haji kami Ya Fattah

Yang Maha Kuasa Membuka Perbendaharaan RahmatNya.

***

Tanah Haram, 2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru