Haji adalah niat
Haji adalah panggilan
Haji adalah keikhlasan
Haji adalah kesabaran
Haji adalah kebesaran derajat yang dilimpahkan Allah
Atau hanya ingin dipanggil Pak Haji
Iblis terus menari-nari
Bahkan kepada undangan Allah
Tapi manasik haji adalah panggilan
Ketawakkalan kepada Illahiah
Persatuan antarummat Islam sedunia
Di Haramain: Iblis kelihatan sangat kecil, hina dan marah,
Karena amat banyak rahmat bertebaran
Serta pengampunan dosa dari Ya Afuwwu Yang Maha Pemaaf.
Haji adalah anugerah.
Haji adalah Labbaik Allohumma Labbaik
Ketika Nabi Ibrahim AS mendapat titah dari Allah
Untuk mengumandangkan haji kepada manusia
Ia berkata: Wahai Tuhanku, suaraku tidak akanmencapai mereka
Allah SWT menjawab: Kumandangkan saja. Aku akanmenyampaikannya.”
Masya Allah, Ia menyampaikan undangan langsung
Pantasan setahun sebelum berangkat aku selalu berlinang air mata
Terlebih ketika aku dinyatakan mendapat porsi ke Tanah Suci
Aku tak putus berdoa, solat sunnah berakaat-rakaat,
Mendengar azan aku menangis, berdoa dimana pun hati bergetar
Sampai akhirnya aku tiba di Haramain.
Begitu banyak yang sudah mendapat porsi tapi tetap tak berangkat
Aku bahagia, Alhamdulillah
Haji mabrur adalah haji sesudah pulang ke negara masing-masing
Ada kisah, ribuan haji tak diterima Allah,
padahal mereka sedang di Tanah Suci
pasalnya uangnya haram
niatnya palsu
hidup penuh riya
hanya ingin dipanggil Pak atau Bu Haji
sementara ada orang yang niat haji tapi tak jadi ke Makkah
sudah mendapat pahala umroh dan haji,
pasalnya uang haji mereka digunakan untuk
kemaslahatan ummat yang membutuhkan
Haji mabrur hanya Allah yang mengetahui
Tapi ada ciri, berperilaku lebih baik, memiliki kepedulian sosial
Menyebar kedamaian, santun bertutur kata
Zuhud terhadap dunia mengutamakan akhirat.
Ya Haadii Yang Maha Memberi Petunjuk
Jagakanlah akhlakul karimah kami
Taqarrub kami kepadaMu
Tadabbur (pelajaran dari pengalaman)
Tafakkur (berpikir)
Tasamuh (toleransi)
Ta’awun, taliqul wajhi (tolong menolong)
Twashowbil haq tawashow bi alshabri (saling mengingatkan)
Dan qanaah (lapang dada) kami kepadaMu
Haji bukan gelar bukan panggilan secara horizontal
Tapi panggilan secara vertikal
Berhaji adalah bukti kecintaan Allah kepada hambaNya
Ia tunjukkan langsung yang dirasakan aneh oleh manusia
Yang sombong sudah hapal jalan tiba-tiba kesasar
Yang sombong makanan tak enak, tiba-tiba sakit perut
Yang jijik melihat orang muntah, tiba-tiba muntah
Yang tidak punya uang tiba-tiba ada uang dalam tasnya
Yang berlagak sehat di depan orang sakit, tiba-tiba sakit
Yang bilang tidak punya uang kepada pengemis, tiba-tiba kehilangan uang
Ada yang selalu ingin bunuh diri
Ada yang ingin mati tapi tak mati hingga pulang
Ada yang segar fisiknya tiba-tiba sakit dan meninggal
Ada yang terus ingin buang air kecil setelah di dalam Masjid Haram
Ada yang terus menerus kehilangan sandal
Haji bukan gelar
Haji adalah panggilan Allah
bukan panggilan bagi yang pulang dari Makkah
Haji adalah niat
Haji adalah keikhlasan
Haji adalah kesabaran
Haji adalah undangan
Haji adalah miqot
Haji adalah gambaran kematian
“miqot” dan “ihrom” sebagai hijrah
dari dunia ke alam sesudahnya.
Haji adalah memotong khewan qurban
Haji adalah mabid di Mina, lempar jumroh dan tahallul.
Haji adalah tawaf
Pergerakan memutar manusia dengan alam semesta
Dengan seluruh makhluk ciptaanNya
Ketika Ibrahim AS mengumumkan tentang haji
dan adanya Rumah Allah
maka semua makhluk
dari golongan manusia, jin, pepohonan, tanah, gunung, air
dan segala sesuatu yang mendengar, dengan serentak menjawab:
“Labbaika Allohumma Labbaika…”
Semua bergerak searah dengan tawaf malaikat di langit ketujuh
Haji adalah wukuf di Arafah
Perhentian gerak memusatkan pikiran kepadaNya
Jutaan manusia dari lima benua datang memuja satu Tuhan
Memohon ampunan dijauhkan dari siksa api neraka
Ini persatuan manusia se-dunia
Menakutkan bagi musuh-musuh
Tak bisa dinilai dengan pertemuan dunia
Seperti Olimpiade, liga atau temu internasional lain
Aku dekat, aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
Apabila ia memohon kepadaKu (al-Baqaroh: 186)
Haji tak selalu dikaitkan dengan uang
Ada haji tukang bubur, ada hajjah tukang pijat
Setelah berhaji semua jamaah melebar
Lingkaran rotasi menjauh
Jarak memanjang
Kembali ke asal, Jakarta – Jeddah 7.997,95 km
Jauh dari elektromagnetik ngung ngung ngung Ka’abah
Jauh dari surga dunia, dunia surga
Tapi haji yang sebenarnya adalah haji mabrur:
Tidak ada balasan baginya kecuali Al-Jannah.
Tetapkanlah dan mabrurkanlah
Haji kami Ya Fattah
Yang Maha Kuasa Membuka Perbendaharaan RahmatNya.
***
Tanah Haram, 2012.