MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Hamil-hamil kok ikut perang. Entah apa yang ada di pikiran tentara wanita Inggris ini. Ternyata sekitar 200-an tentara wanita Inggris dipulangkan dari daerah konflik setelah diketahui sedang hamil.
Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris dikutip oleh media setempat sebagai mengatakan, sekitar 200 tentara wanita telah dievakuasi dari wilayah konflik di Afghanistan dan Irak sejak tahun 2003-2009. Seperti diketahui Inggris termasuk negara yang mengirimkan tentaranya dalam perang di Afghanistan maupun ke Iraq dalam misi tentara gabungan.Hamil-hamil kok ikut perang.
Tidak dijelaskan apakah kehamilan ini diperoleh sebelum berangkat ke medan perang, atau diperoleh justru di medan perang. Kalau yang terjadi adalah yang kedua (kehamilan diperoleh di medan perang) perkaranya akan menjadi sangat serius. Bukankah suami mereka tidak berada di tempat tugas yang sama. Nah kalau kehamilan diperoleh sebelum keberangkatan. pertanyaanya : Dari mana asal kehamilannya?Sebanyak 99 orang di antaranya dievakuasi dari medan Afghanistan dan 102 lainnya dari Irak. Hal tersebut dilakukan berdasarkan peraturan yang melarang tentara wanita yang hamil untuk bertugas di garis depan alias wilayah konflik.Para tentara wanita tersebut diperintahkan untuk pulang oleh para komandan mereka, dengan menggunakan pesawat yang biasa digunakan untuk memulangkan tentara yang terluka parah.Sekitar 200 tentara wanita yang telah dievakuasi dari wilayah konflik di Afghanistan dan Irak tersebut sejak tahun 2003-2009,tidak mencapai 1% dari seluruh jumlah tentara wanita Inggris yang diturunkan dalam operasi militer di berbagai wilayah konflik di dunia.Mayor Jenderal (Mayjen) Julian Thompson yang pernah bertugas memimpin 3 komando brigade angkatan laut Inggris menilai tes kehamilan harus dilakukan demi keselamatan si tentara.
Lain lagi anggota parlemen Bob Steward yang juga mantan komandan pasukan Inggris di Bosnia menyatakan keberatan atas tes kehamilan terhadap para tentara wanita Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, tidak mewajibkan para tentara wanita Inggris untuk melakukan tes kehamilan. Namun , pihak kementerian selalu menanyakan hal tersebut kepada tentara wanita saat tes kesehatan dilakukan sebelum diberangkatykan. (ais)