Tuesday, September 17, 2024
Home > Cerita > Hati Yang Terbakar, Sajak DTA Piliang

Hati Yang Terbakar, Sajak DTA Piliang

Ilustasi mimbar-rakyat.com

Hati Yang Terbakar

Sajak DTA Piliang

 

Mendidih, menggelegar, berteriak marah

Jari-jari pun dikepalkan, keras membatu

Siap menghantam, meluluh lantakkan

Tidak boleh ada yang membantah

Meski tuk menuntut, memperjuangkan hak

Lalu dia berkata; Sayalah sang raja diraja

Yang lain harus patuh, menundukkan kepala

 

Para punggawa berbaris rapi, meski hanya satu dua

Siap membungkuk memberi hormat

Hormat tak terhingga pada sang paduka

Merendahkan diri hampir menyentuh tanah

Bahkan menjilat, menganggungkan paduka

Pujian dilayangkan silih berganti

Melambungkan sang gede kepala

Merasa agung dan penuh kuasa

Yang tak mau mengikuti titah silahkan minggir

 

Menghadapi yang tak mau menyembah

Hatinya bagai terbakar, mendidih

Si penentang harus ditaklukkan

Jaring pun disebar, membawa racun

Para kaki tangan pun diberi perintah

Menyerang penentang dari segala penjuru

Fitnah pun ditebar, tak peduli manjur atau tidak

Serangan tak boleh berhenti

Meski semua itu hanya rekayasa

 

Sang pengikut diberi perintah

Ditugasi macam-macam, mencari uang dan dukungan

Harapan mereka hanya satu

Mengincar jabatan mengumpulkan popularitas

Kaki tangan dikerahkan

Mengumbar janji demi kemewahan

Tapi jejak mereka bagai tak berbekas

Bak jejak-jejak bayang disorot bulan tinggi

Suara mereka tenggelam kalah dari jangkrik malam

 

Hati sang paduka makin mendidih

Karena hanya satu dua yang peduli

Hati yang terbakar ingin menghanguskan

Meluluhlantakkan yang mereka anggap musuh

Tapi apa daya tak ada yang mendukung

Kecuali para pembonceng yang hanya jadi beban

Justru dada si paduka yang semakin sesak

Siap meledak menghancurkan diri sendiri

 

Hati yang terbakar

Untung ada yang berambisi meraih jabatan

Ingin menjadi pemimpin dalam waktu singkat

Tidak tahan menunggu, apalagi uang ada meski tak banyak

Kesempatan dimafaatkan, meski tetap tak nyata

Jadilah dia naik tahta, meski tetap di bawah bayang-bayang paduka

Di bawah tekanan kelompok

Di tengah sorotan kawan yang menuntut jatah

Hati yang terbakar!

 

@Akhir Agustus 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru