Mimbar-Rakyat.com (Bekasi) – Tergerusnya hutan mangrove untuk kebutuhan tambak di Muaragembong, membuat habitat Lutung Jawa perlahan punah.
Pohon mangrove saat ini tidak cukup banyak untuk Lutung Jawa tinggal, karena selalu ada pembukaan lahan tambak.
Mencermati hal tersebut, Plt Bupati Bekasi, H. Akhmad Marjuki, menyempatkan diri meninjau dan memantau keberadaan lutung jawa tersebut.
Seperti diketahui, Lutung Jawa termasuk hewan langka yang terancam punah di lokasi konservasi kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dikatakan Rino Effendi, anggota Dit Pol Airud Polda Metro Jaya, satu kelompok kecil Lutung Jawa terdiri atas tujuh sampai 10 ekor. Idealnya sekelompok kecil hewan itu membutuhkan 12 hektare lahan untuk mereka bertahan hidup,.
Menurutnya, pohon mangrove saat ini tidak cukup banyak untuk Lutung Jawa tinggal, karena selalu ada pembukaan lahan tambak,” ucapnya.
Dia menjelaskan luas lahan pohon mangrove yang menjadi habitat 100 Lutung Jawa saat ini hanya tersisa 14 hektare dari kondisi semula sebanyak 40 hektare.
“Dulu sekitar tahun 1980 an, Lutung Jawa mudah ditemui di Kampung Muara Bendera ini,” ungkapnya.
Kini, sejak lahan pohon Mangrive menyusut, keberadaannya menjadi langka dan hampir punah. (Agus)