MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Kementerian Perindustrian mendorong IKM melakukan kegiatan strategis dengan menjalin kerjasama dengan marketplace dan meluncurkan hotline atau call center Direktorat Jenderal IKM.
Industri Kecil Menengah (IKM) Nasional juga diminta memanfaatkan platform digital e-Smart IKM yang bertujuan untuk meningkatkan akses pasar melalui internet marketing.
“Program ini merupakan langkah Kemenperin dalam menghadapi era Industri sekaligus sebagai tindaklanjut dari pelaksanaan e-Smart IKM,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (12/12).
Hingga saat ini, lanjutnya, lebih dari 1.700 pelaku IKM dalam negeri telah mengikuti workshop e-Smart IKM.
Menperin menyaksikan Dirjen IKM Kemenperin melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan para market place dalam negeri, yakni Tokopedia, Blibli, dan Shopee. Ketiga marketplace ini menyusul Bukalapak dan Blanja yang telah bekerjasama sebelumnya.
“Dengan memasuki pasar online ini, permasalahan pemasaran yang seringkali dihadapi pelaku IKM bisa ditekan signifikan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya e-Commerce,” paparAirlangga.
Berdasarkan data dari asosiasi e-Commerce Indonesia (IdeA), dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, penetrasi internet di Indonesia menjangkau sebanyak 90,5 juta jiwa, dan sekitar 26,3 juta jiwa telah berbelanja secara online.
“Indonesia sebagai negara ke-9 yang kontribusi manufakturingnya terbesar di dunia, sudah waktunya e-marketplace diisi oleh produk-produk negeri,” ujar Menperin.
Menurutnya, tahun depan merupakan tahunnya ekonomi di Asean, dengan didorongnya digital connection dan Indonesia menjadi core digital yang memacu produk-produk IKM bisa meramaikan pasar Asean dengan potensi mencapai 500 juta jiwa.
Dirjen IKM Gati Wibawaningsih menyampaikan, pihaknya akan menargetkan sebanyak 10ribu IKM yang mengikuti workshop e-Smart IKM di seluruh Indonesia hingga tahun 2019.
“Program e-Smart IKM memberikan jaminan bahwa IKM yang bergabung akan mendapatkan prioritas untuk mengikutipembinaan dan pelatihan dari Kemenperin,” tuturnya kepada wartawan.
Pada kesempatan yang sama, Ditjen IKM meluncurkan hotline atau call center-nya pada nomor telepon 1500775. Para pelaku IKM dapat memanfaatkan sarana ini untuk memperoleh semua informasi tentang IKM.
“Pelaku usaha bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya terhadap program, kebijakan, fasilitasi dan layanan sebagai salah satu solusi pemecahan terhadap masalah IKM,” kata Gati.(joh)