MIMBAR-RAKYAT.Com (Indramayu) – Jembatan Cibereng yang patah dan masih diupayakan dilalui pejalan kaki meski sudah benar-benar ambruk dan sulit dilalui.
Ambruknya Jembatan Cibereng itu semakin parah. Alas jembatan yang semula masih terangkat di atas permukaan air Sungai Cipanas, kemarin kondisinya makin parah patah ke bawah. Sehingga dasar Jembatan Cibereng itu sekarang posisinya sudah menyentuh air Sungai Cipanas.
Meski kondisinya sudah sulit dilalui kendaraan, namun instansi terkait belum ada upaya memperbaiki Jembatan Cibereng yang patah akibat salah satu pondasi yang dibuat puluhan tahun silam itu hanyut diterjang arus deras air Sungai Cipanas saat debitnya tinggi.
Kini rangka jembatan yang terbuat dari besi dan beton itu tidak ditutup, sehingga menjadi arena bermain-main anak-anak yang kondisinya sangat membahayakan keselamatan.
“Seharusnya Jembatan Cibereng itu diberi garis polisi supaya tidak ada yang melintas karena sangat membahayakan keselamatan warga,” kata Juli, 34, warga, kemarin.
Dikatakan, sejak Jembatan Cibereng patah dan sekarang ambruk, masyarakat Desa Cibereng yang berada di seberang Sungai Cipanas menjadi terisolir.
Untuk berhubungan ke Kantor Kepala Desa Cibereng atau Kantor Kecamatan Terisi terpaksa harus memutar arah dengan jarak tempuh yang relatif jauh karena rutenya memutar.
Mengingat dampak ambruknya Jembatan Cibereng itu menyengsarakan ribuan masyarakat, mereka mengharapkan agar instansi terkait dalam hal ini Kepala Bidang Bina Marga segera turun tangan memperbaiki jembatan yang patah itu.
Terlabih kesibukan anak-anak sekolah sekarang ini terlihat lebih menonjol. Mereka tampak mondar-mandir ke sekolah mempersiapkan ujian. (joh)