Mimbar-Rakyat.com (Tokyo) – Jepang mengirim kapal perang terbesarnya, dalam operasi pertama sejak undang-undang kontroversial memperluas peran militernya. Pembawa helikopter Izumo itu mengawal sebuah kapal pasokan AS yang akan mengisi bahan bakar armada angkatan laut di wilayah tersebut.

Kapal-kapal yang akan mendapat pasokan bahan bakar termasuk kelompok kapal induk Carl Vinson, yang dikirim ke semenanjung Korea, guna mengatisipasi ancaman Korea Utara yang akan menenggelamkan Carl Vinson dan sebuah kapal selam AS, di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Korea Utara, juga melakukan uji coba rudal yang gagal pada hari Minggu, meskipun ada peringatan berulang kali dari AS dan yang lainnya untuk menghentikan aktivitas nuklir dan misilnya.

Izumo yang berukuran 249 m dapat membawa hingga sembilan helikopter, dan menyerupai pembawa serangan amfibi AS, tulis The Japan Times, seperti dikutip BBC News.

Menurut kantor berita Kyodo, seperti juga dikutip BBC News,  kapal tersebut meninggalkan markasnya di Yokosuka di selatan Tokyo untuk bergabung dengan kapal pasokan AS, dan menemaninya ke Shikoku di barat Jepang.

Konstitusi Jepang pasca Perang Dunia Kedua melarang militernya menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan konflik kecuali dalam kasus pembelaan diri.

Izumo adalah kapal perang pertama yang dikerahkan di luar latihan di bawah undang-undang baru yang disahkan pada tahun 2015 yang memungkinkan Jepang membantu sekutu yang diserang dan dikenal sebagai “pertahanan diri kolektif”. Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe mendorong perubahan tersebut.***(janet)