Mimbar-Rakyat.com (Riyadh) – Jusuf Kalla dan Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) Mohammad Abdul Karim Al Issa menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pembangunan museum sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.
Penandatangan dilakukan antara Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin selaku Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam, Sabtu malam ,di Riyadh Arab Saudi.
Pada acara penandatangan tersebut, Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejaran Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, menyatakan kegembiraannya rencana membangun museum sejarah Rasulullah SAW dan peradaban Islam di Indonesia segera teralisir.
“Umat Islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT,” ujar Jusuf Kalla dalam siaran pers kepada media.
Jusuf Kalla juga menyampaikan, museum sejarah Rasulullah SAW dan peradaban Islam di Indonesia juga menampilkan secara khusus bagaimana sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa agama Islam ke Indonesia.
“Selain itu, menampilkan sejarah datangnya para ulama dari Arab untuk mengajarkan agama Islam pada waktu itu, sehingga 90 persen penduduk Indonesia menjadi seorang muslim,” kata mantan Wapres itu.
Menurut Jusuf Kalla, museum sejarah Rasulullah SAW dan peradaban Islam tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga muslim di negara sekitar Indonesia yang akan datang melihat ke Indonesia.
“Museum akan menjadi ikon baru bagi Jakarta yang baru, seperti halnya bangunan penanda kota-kota besar di dunia,” ujar Jusuf Kalla.
Usai acara penandatanganan, Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin yang juga Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, mengatakan, penandatanganan naskah perjanjian kerjasama (PKS) pendirian dan pembangunan museum merupakan momentum besar bagi rakyat Indonesia, khususnya umat Islam di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya.
“Sebab keberadaan museum yang pertama dibangun di luar wilayah Arab Saudi, sudah dinanti-nantikan keberadaannya,” katanya.
Acara yang penuh keakraban dan kehangatan tersebut, dihadiri Gubernur DKI, Anies Baswedan, melalui fasilitas konferensi jarak jauh. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 50 menit tersebut, diakhiri dengan acara jamuan makan malam bagi yang hadir.
Museum Nabi Muhammad SAW akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram dan augmented reality.
Sehingga museum akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabi SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.
Peletakan Batu pertama / groundbreaking sudah dilakukan pada 26 Februari 2020, dihadiri Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Menteri Agama RI H. Fakhrurozi, Menteri BUMN Eric Tohir, Menteri Pertanahan ATR / Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, serta pejabat dan tokoh masyarakat . (arl)