MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Jakarta-Surabaya, waktu tempuh dengan jarak 720 kilo meter, nantinya bila menggunakan kereta api semi cepat hanya 5,5 jam.
“Kita akan selesaikan pembangunan (kereta semi cepat) tahap partama Jakarta-Semarang pada tahun 2020,” janji Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Saat ini cerita Budi Karya, dengan kereta eksekutif, waktu tempuh Jakarta-Surabaya sekitar 9 jam. Dengan berkurangnya menjadi 5 jam, maka dalam satu hari satu malam kereta bisa bolak-balik (Jakarta-Surabaya) sehingga bisa bersaing dengan pesawat udara.
Sedangkan untuk mencapai waktu tempuh tersebut kecepatan kereta semi cepat rata-rata 145 km/jam dengan pemberhentian maksimal 3 stasiun saja.
“Kecepatannya maksimal 160 km/jam dengan average 145 km/jam dan berhenti di dua atau maksimal tiga stasiun. Paling tidak (berhenti) di Cirebon dan Semarang,” ujar Budi Karya, kemarin.
Jalur yang digunakan untuk kereta semi cepat adalah rel eksisting. “Kita gunakan rel eksisting karena banyak simpul yang memiliki titik ekonomi di masing-masing kota seperti Brebes, Pekalongan, Tegal dan Semarang. Kemudian kalau di tempat (rel) eksisting murah, tidak ada pembebasan tanah,” terang Menhub Budi.
Sebelum proyek kereta semi cepat dimulai, secara bertahap Kemenhub akan menyelesaikan perlintasan sebidang agar tidak mengganggu perjalanan kereta api.
“Secara bertahap kita akan menyelesaikan 800 sampai 900 perlintasan sebidang karena mengganggu perjalanan kereta api yang sering mengakibatkan kecelakaan.
Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN) melakukan optimalisasi jaringan eksisting melalui program peningkatan jalur, rehabilitasi, reaktivasi lintas non operasi serta peningkatan kapasitas lintas dengan cara membangun jalur ganda dan shortcut.
Untuk itu sebagai implementasi akan dikembangkan jaringan dan layanan kereta api cepat pada lintas: Merak – Jakarta – Cirebon – Semarang – Surabaya – Banyuwangi, yang akan dilakukan secara bertahap dimana tahap I tahun 2021-2028 lintas Jakarta-Surabaya, Tahap II 2028-2030 lintas Surabaya-Banyuwangi dan Tahap III 2028-2030 lintas Jakarta-Merak. (joh)
