MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Kehebohan baru segera akan menjalar di Golkar Tiga politikus Partai Golkar yang dipecat siap melakukan perlawanan melalui jalur hokum maupun politik.
Tokoh muda Golkar Indra Jaya Piliang tidak termasuk yang dipecat, tetapi termasuk faksi Golkar yang memilih Jokowi-JK . menyatakan pihaknya sudah siap memperkarakan keputusan DPP Golkar yang diteken Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) itu. “Kalau secara politik ke PTUN. Kalau secara hukum ke pengadilan negeri,” kata Indra, Rabu (25/6).
Indra menilai pemecatan yang disebabkan beda pilihan dalam menentukan calon presiden merupakan tindakan yang melanggar aturan. Ia lantas menyoroti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang lalu adalah ilegal terkait melanggar AD/ART karena tidak didahului rapat pleno.
Selain itu, lanjut mantan Kepala Balitbang dan Departemen Kajian dan Kebijakan DPP Golkar ini menyangkut soal tafsiran hasil Rapimnas oleh DPP.
“Ketua umum Golkar di Rapimnas itu tidak diberi mandat untuk mendukung salah satu capres,” ujar Indra menekankan. “Di Rapimnas itu ketua umum Golkar ditetapkan menjadi capres agar tidak ada calon lain dari luar Golkar yang diusung Golkar,” lanjut dia.
Indra menegaskan dengan adanya pelanggaran terkait Rapimnas tersebut maka bisa diperkarakan baik secara politik maupun hukum.
Ketemu Senior
Poempida Hidayatulloh, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita tiga kader yang dipecat Abu Rizal Bakri menghadap para senior partai berlambang pohon beringin itu di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (25/6/2014). Mereka akan membahas sanksi pemecatan yang dijatuhkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terhadap ketiganya.
Para senior yang tergabung dalam Eksponen Tri Karya Partai Golkar tersebut berasal dari ormas pendiri seperti MKGR, SOKSI, dan Kosgoro. Tampak hadir dalam rapat kali ini adalah Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MKGR Zainal Bintang, Anggota Dewan Pertimbangan Fahmi Idris.
Partai Golkar memecat tiga kader mereka dari keanggotaan di partai dengan alasan tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 9 Juli mendatang.
Mereka adalah Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Mereka adalah anggota DPR dari Partai Golkar. Surat pemecatan sudah diterima pada Selasa (24/6/2014).
Salah Langkah
Salah seorang pendiri Partai Golkar, Suhardiman, menilai, apa yang dilakukan Aburizal yang merupakan suatu bentuk kepanikan karena tidak mampu menyatukan suara kader Golkar untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
“Ica salah langkah. Kan (mereka) tidak berdosa. Tidak ada urusan polisi. Kenapa dipecat? Karena tidak sesuai dengan ARB? Dia (Ical) mungkin kebingungan, panik juga,” kata Suhardiman di kediamannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2014).
Suhardiman menilai, tindakan yang dilakukan Ical telah mengecewakan masyarakat. Pasalnya, dua dari tiga anggota yang dipecat merupakan calon anggota legislatif DPR RI terpilih di daerah pemilihan masing-masing. Artinya, kedua orang kader itu dianggap telah menjadi wakil rakyat di parlemen. “ARB tidak punya wewenang untuk melanggar keputusan itu sendiri,” ujarnya. (Ais)