Mimbar-Rakyat.com (Tebing Tinggi) – “Patuhi protokl kesehatan, kalau kau masih JOGAL nasibmu akan kayak gini,” demikian tertulis di salah satu papan baliho besar di Kota Tebing Tinggi.

Ilustrasi pada baliho itu, seseorang ditandu dua orang petugas kesehatan mengenakan pakaian / alat kesehatan dan Kapoldasu Irjenpol Martuani Sormin Siregar menunjuk ke atas tandu.

Orang yang di atas tandu, bisa jadi terinfeksi virus Corona 19, apakah masih terpapar atau sudah menjadi mayat.

Nah, spanduk / baliho besar itu, – dengan imbauan bahasa berlogat Medan – sengaja dibuat Poldasu bersama Forum Kordinasi Pimpinan Daerah  (Forkopimda), untuk mengajak masyarakat mewaspadai Covid 19.

Pantauan mimbar-rakyat.com, Jumat, papan iklan baliho sebesar 5 x10 meter yang berada Jalan Sutomo itu, bisa terlihat warga dari jarak sekitar 50 meter,  karena ukuran tulisan cukup besar.

Salah satu tokoh Tapanuli di TebingTinggi, Barita Manulang. Mengatakan, “jogal” itu artinya keras kepala.

Jadi makna yang tertulis dari papan reklame itu,  “kalau kita keras kepala dan tidak mau mengikuti peraturan dan protokoler kesehatan, maka kita akan kena Covid 19 yang nantinya akan membahayakan diri kita dan orang di sekitar kita.”

Menanggapi imbauan di baliho itu, Elbar Haris Nasution, pengamat periklanan dan seni sosial, mengatakan, iklan protokoler kesehatan atau Prokes itu ingin menunujukkan fokus pada orang yang ditandu.

“Agar orang yang melihat lebih waspada akan bahayanya Covid 19,” kata Elbar, lulusan pasca  sarjana University of  Malaysia itu.

Teks di dalam iklan menyampaikan dan menegaskan kalau tidak mengikuti protokoler kesehatan,  maka akan seperti orang yang di tandu ,  katanya.

“Tekss yang digunakan menggunakan logat gaya bahasa lokal , dan itu sangat inovatif untuk iklan Prokes Covid 19,” kata Elbar. (al / arl)