Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Melonjaknya kasus Covid-19 membuat permintaan kebutuhan oksigen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan meningkat 30 persen, hal itu diungkapkam oleh Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki Syaifullah, Jum’at (3/7/2021).
Dokter Deki menyebutkan hal itu disebabkan bertambahnya jumlah pasien terpapar COVID-19 yang ditangani oleh rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kuningan ini.
“Iya, saat ini penanganan pasien yang terpapar Covid-19 di RSUD 45 sedang mengalami peningkatan. Untuk permintaan tabung gas medis juga mengalami peningkatan sekira 20-30 persen,” terangnya.
Meski meningkat, pihaknya mengungkapkan pasokan oksigen di RSUD 45 Kuningan, masih ada untuk stok selama tiga hari.
“Insya Allah stok gas di RSUD 45 aman, kita selalu usahakan ada stok untuk 3 hari. Dan dari penyedia atau supplier yang ada di Cirebon pun kita diprioritaskan, karena RSUD 45 adalah RS rujukan untuk penanganan COVID-19 di Kuningan,”terangnya.
Sedangkan dalam penanganan pasien, dr Deki menjelaskan perawatan dilakukan secara intensif. Bagi pasien yang kondisinya membaik, dirujuk ke ruang isolasi di RS Darurat Penanganan Covid (eks RSCI) di Jalan Ciharendong.
“Terkait jumlahnya memang meningkat, sempat ada antrian di RSUD 45 juga. Tapi kita sediakan 5 ruang isolasi tambahan, ” jelasnya. Terpisah, Jubir Satgas COVID-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, saat ditanya terkait permintaan akan gas medis di saat terjadi lonjakan kasus COVID-19, mengatakan bahwa dari hasil monitoring pihaknya di lapangan, di Kuningan masih tergolong aman.
“Dari monitoring di beberapa tempat aman, baik di supplier maupun di pihak RS sebagai pengguna, ” terang IB, sapaannya.
Ia membenarkan bahwa dalam waktu beberapa hari ini ada peningkatan penggunaan dan kebutuhan akan gas medis ini. (Dien)