Mimbar-Rakyat.com (Dhaka) – Kebakaran besar yang melanda komplek gedung bertingkat di wilayah tua ibukota Bangladesh, Dhaka, menewaskan sedikitnya 70 orang tewas pada hari Kamis (21/2). Demikian menurut seorang petugas pemadam kebakaran setempat.
Korban tewas diperkitakan terus meningkat, karena pencarian masih terus berlangsung. Kebakaran gedung besar relatif umum terjadi di Bangladesh yang miskin. Hal itu terjadi, antara lain karena peraturan yang longgar. Kebakaran telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir.
“Sejauh ini, 70 mayat telah ditemukan. Jumlah itu bisa meningkat karena pencarian terus berlangsung,” kata Julfikar Rahman, seorang direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip France24.
Kebakaran itu bermula di sebuah gedung berlantai empat pada Rabu malam dan menyebar ke bangunan-bangunan terdekat di daerah Chawkbazar, Dhaka Lama, yang dibangun pada periode Mughal lebih dari 300 tahun yang lalu.
Rahman mengatakan setidaknya 50 orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa dalam kondisi kritis. Ratusan orang bergegas ke Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Dhaka untuk mencari kerabat yang hilang, kata saksi mata.
Sekitar 200 petugas pemadam kebakaran berjuang selama lebih dari lima jam untuk mengendalikan kobaran api. Mereka mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan tempat kebakaran merupakan gudang plastik dan berisi bahan yang mudah terbakar.
Rahman mengatakan penyebabnya masih diselidiki. Dia mengatakan petugas pemadam kebakaran telah berjuang untuk menemukan air yang cukup untuk melawan kobaran api dan harus mengambil pasokan dari masjid terdekat.
Kebakaran itu kemungkinan akan memusatkan perhatian pada lemahnya penegakan peraturan keselamatan bangunan di Bangladesh, tempat kerap terjadinya kecelakaan menewaskan ratusan orang setiap tahun.
Runtuhnya pabrik Rana Plaza pada 2013, merupakan musibah yang tak akan terlupakan karena menewaskan lebih dari 1.100 pekerja dan kebakaran di sebuah pabrik garmen pada 2012 menewaskan 112 orang.***(jaet)