Thursday, November 21, 2024
Home > Berita > Kebakaran di penjara Iran tewaskan 8 narapidana

Kebakaran di penjara Iran tewaskan 8 narapidana

Rincian masih belum jelas mengenai kebakaran di penjara Evin, yang meletus pada Sabtu  (15/10) malam ketika protes anti-pemerintah nasional yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi memasuki minggu kelima. (Foto: Berkas/AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Teheran) –  Pengadilan Iran mengumumkan jumlah korban tewas hingga Senin (17/10) akibat kebakaran di penjara Evin yang terkenal di Teheran, setidaknya delapan tahanan. Itu terjadi ketika protes masih berlanjut secara nasional.

Rincian masih belum jelas mengenai akibat kebakaran di penjara Evin itu, yang meletus pada Sabtu malam ketika protes anti-pemerintah nasional yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi memasuki minggu kelima.

Kantor berita pengadilan Mizan mengumumkan semua yang tewas telah ditahan atas tuduhan pencurian. Mizan menggambarkan insiden itu sebagai “perkelahian antara narapidana dan api,” meskipun tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.  Demikian dilaporkan Arab News.

Aktivis di luar Iran mengatakan mereka tetap skeptis terhadap klaim pemerintah Iran, terutama karena deskripsi mereka baru-baru ini tentang protes nasional secara drastis berbeda dengan yang ada di lapangan.

Api dan asap tebal membubung dari Penjara Evin Teheran terlihat luas pada Sabtu malam. Dalam video online, suara tembakan dan ledakan terdengar di area penjara.

Api padam setelah beberapa jam dan tidak ada tahanan yang melarikan diri, kata media pemerintah.

Pihak berwenang telah berusaha untuk menjauhkan peristiwa di penjara dari protes yang sedang berlangsung, sementara media pemerintah telah menawarkan laporan yang bertentangan tentang kekerasan tersebut. Ratusan orang ditahan di Evin, di mana kelompok hak asasi manusia telah melaporkan pelanggaran berulang terhadap tahanan.

Protes meletus setelah kemarahan publik atas kematian Mahsa Amini, 22 tahun, dalam tahanan polisi. Dia ditangkap oleh polisi moralitas Iran di Teheran karena melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam. Pemerintah Iran menegaskan Amini tidak dianiaya dalam tahanan polisi, tetapi keluarganya mengatakan tubuhnya menunjukkan memar dan tanda-tanda pemukulan lainnya setelah dia ditahan.

Menindas

Presiden AS Joe Biden, dalam perjalanan akhir pekan ke Oregon, mengatakan bahwa “pemerintah Iran sangat menindas” dan bahwa ia “sangat menghormati orang-orang yang berbaris di jalan-jalan.”

Penjara Evin, yang menahan tahanan yang menghadapi tuduhan terkait keamanan dan termasuk warga negara ganda, telah didakwa oleh kelompok hak asasi dengan menyalahgunakan narapidana.

Fasilitas tersebut telah lama dikenal untuk menahan tahanan politik serta mereka yang memiliki hubungan dengan Barat yang telah digunakan oleh Iran sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi internasional.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru