Mimbar-Rakyat.com (California) – Sebanyak 13 mayat lagi ditemukan di California, sehingga jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di negara bagian paling mematikan di negara bagian AS itu setidaknya telah tercatat 42 orang.
Mengutip pejabat setempat, BBC News melaporkan, setidaknya 228 orang hilang, karena api terus mengamuk, sejak kebakaran Kamis lalu. Hampir 7.200 bangunan telah hancur, dan 15.500 lainnya beresiko. Korban telah melampaui bencana Taman Griffith 1933 yang menewaskan 31 orang.
Berbicara pada konferensi pers Senin (12/11) malam waktu setempat atau Selasa WIB, Sheriff Butte County Kory Honea mengkonfirmasi jumlah korban tewas, dan jumlah resmi hilang. Banyak orang dikatakan belum ditemukan.
Sementara itu di selatan, disebutkan ada dua korban tewas, serta merusak resor pantai, termasuk Malibu.
Diperkirakan 250.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di seluruh negara bagian. Beberapa mayat ditemukan di dalam mobil-mobil yang dimusnahkan api yang bergerak cepat.
Kebakaran hutan dimulai hari Kamis. “Itu sangat menakutkan,” kata Wali Kota Jody Jones kepada CNN, menceritakan pelarian keluarganya.
“Butuh waktu lama untuk keluar. Ada api di kedua sisi mobil. Anda bisa merasakan panas yang masuk melalui mobil,” katanya.
Di antara para korban juga warga lanjut usia dengan masalah mobilitas atau orang-orang yang memutuskan untuk tinggal meskipun ada perintah evakuasi.
Para ahli forensik meningkatkan pencarian mereka di reruntuhan di lokasi, tetapi para pejabat memperingatkan bahwa menemukan mayat-mayat itu bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Api telah membakar lebih dari 45.000 hektar. Lebih dari 80 ribu tenaga pemadam dikerahkan untuk mengatasi kebakaran di hampir 400 mil persegi, atau sekitar 1.040 kilometer persegi di California utara dan selatan.
Mengutip peran pemanasan iklim, Gubernur Brown menyatakan: “Ini bukan normal baru, ini adalah abnormal baru.”***(edy)