Tuesday, April 01, 2025
Home > Cerita > Keledai dan Anjing Kecil

Keledai dan Anjing Kecil

Cerita anak — Ada seorang lelaki petani yang mempunya anjing kecil. Dia sangat menyukai anjing kecil itu. Dia akan menepuk-nepuk kepala anjing itu, lalu membawanya pada lututnya, dan berbicara dengan anjing itu seolah di binatang mengerti apa yang dia ucapkan.  

Kemudian ia akan memberikan potongan-potongan kecil makanan dari piringnya sendiri, saking sayangnya. Dia juga memiliki seekor keledai yang diijadikan pengangkut barang atau benda jika dia hendak ke ladang atau ke kebun. Dua binatang itu memiliki tugas yang berbeda.

Keledai yang selalu diikat di gudang, menatap dari jendela dan melihat laki-laki dan anjing. Dia merasa iri hdan berkata dalam hati, “Kenapa dia tidak menjadikan saya sebagai hewan peliharaannya?” kata keledai sambil bersedih.

“Ini sungguh tidak adil. Saya ini bekerja keras, sementara  anjing kecil itu hanya mengibaskan ekornya, bermain, dan melompat di antara kaki tuannya. Ini benar-benar tidak adil.”

Ia lalu mencari akal. Keledai berkata pada dirinya sendiri, “Kalau saja saya bisa melakukan apa yang anjing tidak bisa, Tuan itu akan menjadikan saya hewan peliharaannya.”

Ia pun masuk ke dalam rumah. Keledai kemudian berlari masuk ke dalam ruangan. Ini meringkik dengan suara keras. Ini mengibas-ibaskan ekornya begitu keras sehingga menjatuhkan stoples di atas meja. Kemudian ia mencoba untuk mengambil hati dengan melompat ke lutut tuannya. Tentu saja tuannya itu amat terkejut melihat tingkah laku binatang piaraanya itu.

Dia berpikir si keledai mendadak menjadi gila, dan dia berteriak, “Tolong! Tolong!” Orang-orang lalu berdatangan, masuk ke dalam rumah dengan memegang tongkat, lalu berusaha mengusir keledai itu dengan pukulan. Mereka berhasil dan memaksa keledai itu berlari keluar dari rumah. Suasana yang gaduh kembali tenang meski lalu orang pun bertanya-tanya apa yang terjadi.

“Saya hanya melakukan apa yang anjing lakukan,” kata keledai, “Tetapi mereka malah memukuli saya dengan tongkat. Ini sunggu tidak adil.” Dia menangis. Namun apa yang ditangiskannya itu tidak dimengerti tuannya.  

Pesan dari cerita ini, kerjakanlah sesuatu sesuai dengan tugas masing-masing. Anjing dan keledai memiliki tugas berbeda di suatu rumah. Begitu pula si anak di dalam keluarga. (***/Hen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru