Thursday, November 21, 2024
Home > Global > Keledaikah kita…?

Keledaikah kita…?

Mahatir is back
Ini fenomena besar. Seorang kakek renta 92 tahun menggulingkan petahana perkasa Najib Razak.

Mahatir Mohammad terpilih sebagai perdana menteri Malaysia setelah koalisinya, Pakatan Harapan, memenangkan pemilu. Ia mendapatkan lebih dari 112 kursi parlemen, mengalahkan petahana Najib Razak yang diusung Barisan Nasional.
Pelajaran pertama dari fenomena ini ;jangan pernah meremehkan lawan serenta apapun.
Namun dibalik kemenangan ini ada kunci yang mengawalinya.Yakni koalisinya dengan Anwar Ibrahim mantan wakil perdana menterinya. Anwar yang pernah dizalimi habis_habisan masih bisa membuka pintu hatinya untuk kembali berkoalisi dengan mantan bossnya, demi menumbangkan “firaun” baru di negerinya.
Kurang nista apa, ketika Anwar dituduh Mahathir menyodomi stafnya untuk menghabisi kariernya.
Bahkan sampai Mei ini Anwar masih mendekam dipenjara.
Anwar dari penjara terus menggiatkan perjuangan politiknya dengan mendirikan partai Pakatan Harapan.
Dua musuh bebuyutan ini akhirnya bersatu kembali untuk satu kepentingan: melawan Najib.
Pemilu kali ini adalah tonggak sejarah bagi Malaysia, bukan hanya karena pertama kali rezim Barisan Nasional digulingkan sejak merdeka,60 tahun lalu, tapi juga pembuktian kembali bahwa dalam politik tidak ada kawan ataupun lawan yang abadi. Mahathir dan Anwar Ibrahim pun bisa rujuk demi kepentingan yang sama. Kurang sadis apa perlakuan Mahatir kepada Anwar saat jaya dulu.

Dalam pemilu Malaysia, ada 222 kursi parlemen diperebutkan. Koalisi/ partai yang berhasil mendapatkan 112 kursi (mayoritas) dalam parlemen berhak membentuk pemerintahan dan menunjuk perdana menteri.

Dalam pemilu Malaysia, ada 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Koalisi / partai yang berhasil mendapatkan 112 kursi (mayoritas )dalam parlemen berhak membentuk pemerintahan serta menunjuk perdana menteri.

Mahathir pernah berkuasa selama dua dekade sebelum “mewariskan” kepada Najib, anak asuhnya. Rupanya anak asuh ini menjadi tak terkendali.Belakangan perang terbuka terjadi.

Publik terperangah saat Mahathir memutuskan untuk bergabung dengan koalisi oposisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan, dan minta maaf demi menggulingkan Najib Razak.

“Kesalahan terbesar dalam hidup saya adalah menjadikan Najib sebagai perdana menteri, “kata Mahatir dalam kampanyenya.
Mahatir juga diuntungkan dengan borok korupsi yang nempel dipunggung Najib.
Akankah setelah kemenangan ini Mahatir akan kembali berkuasa dan memegang kendali pemerintahan? Dalam usia 92 tahun?
Ya… , Mahathir akan menjadi perdana menteri interim dan (janjinya) akan menyerahkan takhtanya ketika Anwar bebas pada Juni mendatang setelah bebas dari bui rezim Najib.

Kita di Indonesia pernah mengalami polarisasi massa akibat Pemilu Presiden 2014. Cacat lukanya menganga hingga kini. Dan luka itu bisa menciderai kesatuan bangsa bila kembali terjadi kembali dalam Pilpres 2019.
Akan ada noda sejarah bila kita tidak secara arif belajar dari jiran kita Malaysia.
Memelihara dendam hanya akibat perbedaan pemilihan adalah perbuatan dungu.
Padahal hanya keledai dungu yang berbuat dua kali kesalahan yang sama.
Keledaikah kita…..?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru