MIMBAR-RAKYAT.com (Kediri): Pengungsi bencana Gunung Kelud, Kediri, yang mencapai ribuan orang harus dipindahkan dari tempat pengusian awal ke tempat baru. Dengan alasan Kelud akan meletus lagi Jumat (14/2), setelah letusan besar terjadi Kamis (13/2) malam.
Jumat (14/2) siang, pengungsi di dipindahkan dari Desa Puncu ke lokasi lebih jauh. Padahal tempat pengungsian seperti sekolah-sekolah, balai desa, masjid, dan gedung-gedung lainnya, semula diperhitungkan sudah cukup jauh, berjarak 20 km dari Kelud. Mereka dipindahkan ke Desa Pare yang dinilai lebih aman.
Dari petugas lapangan diperolehh keterangan, Desa Puncu masih akan dimanfaatkan oleh tim penyelamat, yakni akan dijadikan sebagai pusat penampungan bahan-bahan bantuan, mulai dari bahan makanan hingga kesehatan.
Sementara di Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menjelaskan, di Jakarta, Jumat (14/2), letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2) malam, ketinggiannya mencapai 17 kilometer.
“Ketinggian letusan sampai 17 kilometer, sehingga mengganggu penerbangan,” ujarnya usai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden, di Kantor Kepresidenan. Menurut Jero, pemerintah sudah berkoordinasi dengan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang bandara mana saja yang harus diwaspadakan akibat dampak letusan Kelud.
Dikatakan pula, status Gunungn Kelud sudah dinyatakan Waspada sejak 2 Februari 2014. Dengan penetapan status itu Bupati Malang, Bupati Kediri, dan Bupati Blitar bersama dengan Gubernur Jawa Timur telah meningkatkan koordinasinya.
Kemudian 10 Februari statusnya ditingkatkan menjadi Siaga. Dalam status itu pemerintah terus memantau gempa tremor yang terjadi. “Hingga akhirnya pada pukul 21.15, tadi malam (Kamis), Gunung Kelud berstatus Awas. Ini status paling tinggi, level empat. Persiapan makin intensif,” kata Jero.
Hanya berselang satu setengah jam setelah status Kelud ditetapkan Awas, sekitar pukul 22.50, erupsi Gunung Kelud terjadi.
“Pak Presiden sudah bicara langsung dengan gubernur, pangdam, dan semua sudah dilaporkan secara umum. Pemerintah Jatim siap menghadapi Kelud meletus. Saya harap ini menjadi suatu yang baik dan kita semua harus siaga akan apa yang harus dihadapi ke depan,” kata Jero.
Presiden SBY menurut rencana akan melakukan peninjauan ke lokasi bencana Gunung Kelud, di Jawa Timur tersebut, dalam tiga atau empat hari ke depan.
“Hari ini, besok, dan lusa, kita utamakan kegiatan tanggap darurat di lapangan. Setelah itu, saya akan datang ke lokasi langsung untuk melihat seperti apa situasi setelah dua hari itu,” ujar Presiden dalam rapat terbatas membahas letusan Gunung Kelud, di Kantor Presiden, Jumat (14/2).***janet