Sunday, September 08, 2024
Home > Berita > Kemenlu Pastikan Relawan Meninggal di Gaza Bukan WNI

Kemenlu Pastikan Relawan Meninggal di Gaza Bukan WNI

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan relawan yang meninggal di Jalur Gaza, Palestina, atas nama Ahmad Hasyim bukan Warga Negara Indonesia (WNI).

Pernyataan ini menanggapi adanya informasi yang menyebut bahwa relawan Indonesia atas nama Ahmad Hasyim meninggal.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha menyatakan, tidak ada WNI dengan nama tersebut di Palestina.

“Sesuai database Kemenlu mengenai WNI di Gaza, tidak ada WNI dengan nama Ahmad Hasyim,” kata Judha kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).

“Kemlu telah melakukan cross check langsung kepada pemilik akun Instagram atas nama Ustadz Salim A. Fillah dan dijelaskan bahwa relawan tersebut bukan WNI, melainkan warga lokal Palestina,” imbuh Judha.

Judha menyatakan, seluruh WNI di Palestina berada dalam kondisi aman, meski konflik antara Israel dan kelompok Hamas belum kunjung usai.

“Seluruh 10 WNI di Gaza hingga saat ini dalam kondisi selamat,” jelasnya.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Ahmad Hasyim adalah relawan setempat di Gaza bagi salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia.

Ia pun menyatakan dukacita yang mendalam atas wafatnya relawan itu.

“Kami ikut berduka cita dan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhum,” jelas Iqbal.

Sebagai informasi, Gaza digempur lewat serangan udara militer Israel.

Israel lantas menyatakan perang terbuka usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel melancarkan serangan balik ke Jalur Gaza dan terus menggempur hingga ribuan korban jiwa melayang.

Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia sangat marah atas situasi di Gaza yang disebut semakin memburuk akibat serangan Israel.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangan pers seusai rapat terbatas membahas konflik Israel dan Palestina di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023) sore.

“Baru saja tadi saya memimpin rapat terbatas mengenai Palestina, Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan,” kata Jokowi, Senin, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus mengikuti perkembangan di Gaza secara dekat. (ds/sumber Kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru