Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas berpendapat calon pengganti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berpeluang besar berasal dari TNI Angkatan Darat (AD).
Anton menyebut peluang ini semakin besar jika Presiden Joko Widodo mengganti KSAD dalam waktu dekat.
Waktu pensiun KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang berbarengan dengan masa pensiun Laksaman Yudo Margono, yakni Desember 2023.
Merujuk Pasal 13 ayat (4) UU TNI, jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
“Pemilihan Panglima TNI akan bermuara pada keputusan Jokowi, apakah mau mengganti segera KSAD atau tidak. Jika Jokowi memutuskan pergantian KSAD dalam waktu dekat, maka Panglima TNI selanjutnya akan berasal dari TNI Angkatan Darat,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7).
Namun, kata Anton, jika pergantian pos KSAD dilakukan berbarengan dengan Panglima TNI, maka KSAL Laksamana Muhammad Ali berpeluang besar menjadi pengganti Yudo Margono.
Ali dinilai lebih punya peluang daripada KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo karena Fadjar akan pensiun pada April 2024.
“Jika itu terjadi maka artinya Jokowi setidaknya ingin memberikan sinyal bahwa Visi Poros Maritim Dunia masih ada di periode pemerintahan yang kedua,” katanya.
Anton berpendapat penunjukan Ali sebagai kandidat Panglima TNI bukan merupakan pelanggaran atas ketentuan UU TNI yang menyebutkan posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian.
“Selain UU TNI tidak mewajibkan Presiden untuk menerapkan rotasi secara bergiliran bagi sosok Panglima TNI, pengalaman Jokowi dalam menunjuk sosok yang menduduki jabatan strategis seperti posisi Panglima TNI seringkali di luar pakem yang ada,” katanya. (ds/sumber CNNIndonesia.com)