Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapatkan penghargaan sebagai The Best Project Concerned HSE 2023 (Transportation Services) dan The Greatest Champion of HSE Excellence of The Year 2023 (Transportation Services). Sedang Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dinobatkan sebagai The Best CEO for HSE Corporate Excellence of The Year 2023.
Satu penghargaan lagi diraih Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Sandry Pasambuna dinobatkan sebagai The Best HSE Director of The Year 2023. Penghargaan tersebut diraih dalam ajang The Health, Safety, and Environment (HSE) Indonesia Award 2023 yang diselenggarakan oleh Majalah HSE di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (16/6).
Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan maupun individu yang telah mengimplementasikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan baik dan benar serta berkelanjutan dalam rangka mendukung kemajuan K3 nasional.
“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh pegawai KAI yang secara berkelanjutan meningkatkan concern terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan. Mari kita terus membangun budaya keselamatan. Budaya keselamatan merupakan hal yang kita lakukan setiap hari. Untuk itu awali hari kita dengan keselamatan dan akhiri hari kita dengan keselamatan,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek mengatakan, penghargaan ini akan semakin memacu KAI untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan harapan moda transportasi kereta api tetap menjadi pilihan utama dalam bertransportasi untuk jarak jauh ataupun jarak dekat yang mengutamakan keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan para pelanggan.
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Sandry Pasambuna menambahkan, KAI sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis jasa transportasi selalu konsisten dan berkesinambungan dalam menerapkan prinsip-prinsip HSE. Keselamatan menjadi hal yang tak bisa ditawar bagi KAI dalam menjalankan proses bisnisnya.
Penerapan K3 yang baik dalam tubuh KAI mampu memberikan perlindungan bagi para pekerja sekaligus memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
“Untuk mencapai kinerja keselamatan kelas dunia, keselamatan harus diintegrasikan ke dalam budaya perusahaan. Dengan kata lain, keselamatan harus menjadi bagian dari DNA perusahaan, bukan hanya sesuatu yang melekat padanya,” kata Sandry.
Menurut Sandry, setiap pekerja KAI dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang ditetapkan. KAI juga telah melakukan sertifikasi pegawai terkait K3 sesuai Peraturan Perundangan secara berkelanjutan di antaranya Ahli K3 Umum, Ahli K3 Lingkungan Kerja, Ahli K3 Listrik Teknisi K3 Listrik, Petugas K3, dll. Selain pelatihan, juga rutin dilakukan sosialisasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Sejak 2020, KAI telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP), sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2018 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai PP No 50 tahun 2012.
SMKP wajib diterapkan secara berkelanjutan pada setiap satuan organisasi di kantor pusat dan daerah. Ruang lingkup penerapan SMKP meliputi keselamatan perkeretaapian serta keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku di seluruh lini bisnis KAI. Untuk mengevaluasi penerapan SMKP, Direktorat Keselamatan dan Keamanan KAI melakukan audit secara internal, sedangkan audit eksternal dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“KAI berkomitmen untuk menjalankan bisnis transportasi perkeretaapian dan kegiatan usaha lainnya dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan perkeretaapian, serta keamanan dan perlindungan lingkungan hidup. Kebijakan keselamatan ini tentu kami berikan kepada pelanggan kita maupun kepada karyawan KAI sendiri. Jadi ini merupakan service excellence kami untuk semua mitra KAI,” tutup Sandry, seperti tertuang dalam siaran pers PT KAI.***(edy)