Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero secara resmi menerima Investasi Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (IP-PEN) senilai Rp3,5 triliun.
Menurut siaran pers PT KAI, investasi ini merupakan rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan Negara yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.
Investasi ini secara resmi diberikan kepada KAI dengan dilaksanakannya Penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan Investasi antara Kementerian Keuangan RI dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam rangka Program PEN kepada KAI oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (30/11).
Turut hadir dalam penandatanganan Penerima Kuasa Komisaris Utama KAI Rahmat Hidayat dan Direktur Keuangan KAI Salusra Wijaya, serta jajaran masing-masing.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan pihaknya mengapresiasi KAI sebagai penyintas yang tangguh. Menurut dia, KAI telah melakukan suatu crisis management yang baik.
“Pemberian investasi ini insyaallah akan kita lakukan dengan tata kelola yang baik dengan kesungguhan dan niat baik, agar dapat memberikan yang terbaik pula untuk negara kita ini,” kata Isa Rachmatarwata.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, dukungan pendanaan dalam rangka program PEN ini bertujuan untuk mendukung likuiditas dan solvalbilitas KAI, khususnya digunakan untuk operasional KAI akibat terdampak Pandemi Covid-19.
Didiek menegaskan pihaknya berkomitmen menggunakan dana investasi untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian dengan menerapkan Good Corporate Governance. Dana tersebut nantiya akan dipergunakan sebagai pemenuhan arus kas operasional.
“Semoga Covid-19 segera berlalu dan perekonomian Indonesia dapat pulih seperti sedia kala. Selain itu kami berharap sektor perkeretaapian dapat kembali beroperasi normal seperti kondisi yang sebelumnya. Dengan demikian diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja operasional dan keuangan KAI.” tutup Didiek.
Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menyatakan bahwa pada proses penyalurannya, SMI melakukan kajian secara mendalam dan komprehensif terhadap kondisi keuangan KAI. Kajian pemberian investasi ini dilakukan tidak hanya dari aspek finansial tapi juga aspek hukum dan kelayakan ekonomi dengan melibatkan lembaga independen.
“SMI bersama Kementerian Keuangan telah melakukan kajian atas faktor-faktor risiko serta upaya mitigasi atas risiko tersebut. Diharapkan dengan adanya Investasi Pemerintah ini kinerja KAI akan kembali pulih,” kata Edwin.***(edy)