Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Kesaksian Tetangga yang Dengar Suara Minta Ampun di Rumah Ibu dan 4 Anak Tewas di Jagakarsa Jakata Selatan

Kesaksian Tetangga yang Dengar Suara Minta Ampun di Rumah Ibu dan 4 Anak Tewas di Jagakarsa Jakata Selatan

Rumah kontrakan lokasi penemuan jasad ibu dan empat anak di kamar sebuah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Seorang tetangga bernama Titin (49) mengatakan suaminya sempat mendengar ayah korban sekaligus terduga pelaku pembunuhan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, berinisial PD alias P (41) melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya berinisial D.

Titin menyampaikan suaminya mendengar rintihan suara minta ampun sepulang dari musala. Setelahnya, para tetangga mencari sumber keberadaan suara itu. Namun, mereka tak menemukannya.

“Pada denger cuman dicari suara enggak ada, jadi pintu rapat. Yang denger suami ibu dari musola tetangga dicari ke mana-mana. ‘Jangan Pak, ampun’ begitu kata suami ibu,” ujar Titin saat ditemui di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).

Titin baru mengetahui peristiwa itu setelah ibu D meminta tolong kepadanya bahwa anaknya mengalami KDRT.

“Ibu taunya karena dipanggil sama mamahnya si perempuan, minta tolong bahwa anaknya di-KDRT,” ujarnya.

Titin menceritakan KDRT itu terungkap ketika adik D menyambangi kediaman D yang berada di Gang Roman No 1A RT 4 RW 3 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Saat itu, adik D datang untuk mengantar D berangkat kerja. Namun, pintu rumah tak kunjung dibuka.

Adik D pun mendobrak pintu tersebut dan mendapati sang kakak tengah mengalami KDRT. Adik D langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jagakarsa pada Sabtu (2/12).

“Pintu enggak dibuka-buka ditendang itu lagi di KDRT sama suaminya kakaknya. Nelpon deh ibunya suruh dateng. Dateng deh ibunya minta tolong sama ibu. Langsung dilaporin sama polisi sama adeknya,” ungkap Titin.

Menurutnya, pihak kepolisian akan meminta keterangan terhadap P terkait KDRT pada Rabu (6/12), atau empat hari setelah laporan dibuat. Namun, polisi justru menemukan empat jasad anak P pada Rabu.

“Kemarin (6/12) aturan Pak Panca diinterogasi kalau enggak kejadian begini,” ucapnya.

Sebelumnya empat orang anak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam kondisi terkunci di sebuah kamar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pelaku diduga merupakan orang tua korban. Terduga pelaku juga sempat mencoba bunuh diri saat akan ditangkap.

Mayat empat bocah yakni anak perempuan berinisial VA (6), anak perempuan berinisial S (4), anak laki-laki berinisial Ar (3), dan anak laki-laki berinisial As (1). (ds/sumber CNNIndonesia.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru