Ketua MUI Kuningan, KH Dodo Syarif Hidayatullah
Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Ketua MUI Kuningan, Dodo Syarif Hidayatullah mengatakan ibadah haji merupakan pilihan dan untuk mengerjakan tidak cukup dengan keinginan dalam hati namun perlu disertai dengan aksi atau muqtaronan bi fi’lihi.
“Seperti mendaftar dan telah mendapatkan porsi adalah aksi dan bukti telah menanamkan niat berhaji. Adapun pelaksanaannya, apakah berangkat atau tidak, itu adalah pilihan Allah,”kata KH Dodo, melalui keterangan persnya, Senin (14/6/2021).
KH Dodo menuturkan makna dalam sebuah buku berjudul Haji Itu Pilihan Allah , buah karya K. H. Musthofa Bisri yang dikenal dengan panggilan Gus Mus. “Haji itu pilihan Allah, bukan urusan punya atau tidak punya duit. Kalau ibadah haji itu urusan punya duit, maka sayalah korban tidak bisa berangkat haji, karena tidak punya duit, tapi karena haji adalah pilihan Allah, saya beberapa kali bisa berangkat haji,”tuturnya.
Maka dari itu, Ia pun mengajak para calon jamaah haji untuk merenungkan bahwa tidak ada pemberangkatan jamaah haji Indonesia di tahun ini, yang hakekatnya juga adalah pilihan Allah. “Ikhlaskan dengan sepenuh hati, tanpa diembel-embeli su-udzhon ke sana-sini menebar tuduhan negatif, karena itu karena ini. Yakinlah, bahwa dengan telah punya porsi berarti jamaah sudah menanam niat berhaji, malaikat sudah mencatatnya, bahkan yakin di lauh mahfudh pun sudah tercatat. Andai keburu wafat sebelum ibadah hajinya terlaksana, yakin pahala haji tetap didapat dati niat itu,”ajaknya.
Tetaplah istiqomah dan ikhlas,tambahnya meski terkadang ada orang yang sepertinya bersimpati padahal ujungnya memprovokasi, “Sabar dan tawakal, Saya ikut prihatin atas tidak berangkat haji, padahal sudah menunggu bertahun-tahun. Ini akibat dari uang dana haji habis dipakai pembangunan. Kalimat awalnya bagus, bisa menenangkan jamaah, tapi kalimat betikutnya, mungkin tidak disadari, isinya provokasi, ini bisa mengganggu keikhlasannya, dan bisa menimbulkan rasa dendam, dan benci di hati jamaah terhadap penyelenggara pemberangkatan haji,”paparnya.
Hal seperti itulah, sambung Ketua MUI Kuningan, tidak disadari oleh yang mengatakannya, bahwa ia telah menaburkan virus jahat di hati jamaah, yang tadinya ikhlas hatinya bisa goyah.
“Mari kita saling mengingatkan dan mencerahkan untuk tetap ikhlash dan istiqomah,”tutupnya. (Dien)