Tuesday, April 01, 2025
Home > Berita > KIT Batang akan serap banyak tenaga kerja

KIT Batang akan serap banyak tenaga kerja

Presiden Joko Widodo dan rombonan meninjau lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Rabu (21/4). (Foto: BPMI Setpres)

Mimbar-Rakyat.com (Batang) – Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dikembangkan selain untuk menjadi salah satu tumpuan pengembangan industri di Indonesia, juga akan memberi kesempatan kerja yang seluas-luasnya bagi setidaknya 250.000 tenaga kerja setempat.

Selain akan banyak menyerap tenaga kerja, kawasan tersebut juga diharapkan dapat mendatangkan investasi sebesar Rp41,8 triliun di fase pertama, sekaligus menjadi program prioritas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kita harapkan ini akan menyerap tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya, memberikan peluang pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan ada arus modal masuk ke negara kita yang ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Presiden Joko Widodo yang kembali mengunjungi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (21/4).

Sebelumnya 30 Juni 2020 lalu Presiden telah melakukan peninjauan rencana kawasan itu. Dalam kunjungan Rabu lalu Kepala Negara memantau perkembangan dari pembangunan kawasan itu. Demikian dikutip dari laman resmi Presiden RI, presidenri.go.id.

“Siang hari ini saya mengecek kesiapan dari Kawasan Industri di Batang ini karena nanti di Bulan Mei akan ada groundbreaking, peletakan batu pertama, untuk industri kaca, mungkin akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Joko Widodo dalam pernyataannya di lokasi.

Nantinya, KIT Batang akan dihuni oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan relokasi dan investasi ke Indonesia. Sejumlah perusahaan multinasional diketahui telah berkomitmen berinvestasi di kawasan tersebut, antara lain perusahaan baterai asal Korea Selatan LG Chem, produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation, produsen pipa plastik asal Belanda Wavin, dan perusahaan keramik asal India Abroad Vitrified.

Pemerintah menyiapkan kurang lebih 4.300 hektare lahan bagi pengembangan kawasan. Pada fase pertama, 450 hektare disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

“Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4.300 hektare. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi,” kata Presiden.

Hingga saat ini, perkembangan dari pekerjaan pematangan lahan untuk ketiga zona tersebut telah mencapai di atas 99 persen sejak awal mula penyiapan lahan yang dilakukan pada Juli 2020. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga tengah membangun sejumlah infrastruktur pendukung dan akses jalan baik di dalam, dari, maupun menuju kawasan industri.

Joko Widodo menegaskan akan selalu memantau pembangunan kawasan tersebut secara rutin mengingat daya saing yang dimiliki kawasan serta merupakan percontohan bagi kawasan-kawasan industri serupa yang nantinya akan dikembangkan baik di Jawa maupun luar Jawa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Batang Wihaji, hadir dalam peninjauan itu.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru