MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Komunitas diaspora Indonesia di Qatar membentuk Koperasi Warga Negara Indonesia Qatar (KWIQ) pada 26 Juni 2016.
Koperasi yang dimotori Indonesian Business Asscociation in Qatar (IBAQ) serta difasilitasi dan didukung KBRI Doha itui akan menjadi wadah untuk mengintegrasikan komunitas diaspora dan pelaku usaha Indonesia yang memiliki usaha di Qatar serta diaspora Indonesia di Qatar yang di dalam dan luar negeri.
Terpilih sebagai Ketua KWIQ pertama adalah Kartini Sarsilaningsih.
Pembentukan koperasi ini juga antisipasi bakal ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan dewan bisnis (Business Council) RI-Qatar antara Qatar Chamber of Commerce and Industry (QCCI) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang dibahas oleh Kadin kedua negara. MoU akan menjadi payung dalam menjembatani komunikasi antara pelaku usaha RI-Qatar.
Menurut Ketua IBAQ, Nurudin, pendirian koperasi ini akan menjadi sarana untuk mensejahterakan anggota dan rakyat Indonesia pada umumnya serta menjadi “networking dan bridging” bagi pelaku usaha di Indonesia dan Qatar.
“Potensi anggota sekitar 500-1000 WNI dengan fokus pada sektor retail, pariwisata, ekspor-impor dan jasa”, ujar Nurudin ketika ditanya prospek KWIQ.
Duta Besar RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi mengapresiasi pembentukan koperasi guna meningkatkan diplomasi ekonomi kedua negara khususnya dalam rangka peringatan hubungan diplomatik RI-Qatar ke-40 dan sekaligus memanfaatkan Komunitas Ekonomi ASEAN yang ditandatanganinya pada 31 Desember 2015.
“Pembentukan Koperasi juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Qatar pada pertengahan September 2015” ujar mantan anggota DPR ini.
Sebelumnya dalam pertemuan antara inisiator Koperasi dengan Chief Executive Officer (CEO) Bosowa, Erwin Aksa pada akhir Mei 2016, dibahas mengenai potensi dan peluang usaha Koperasi.
Direktur Utama Bosowa dengan aset USD 1,2 milyar tersebut mendukung dan turut memberi saran agar koperasi bisa berjalan baik. “Banyaknya anggota dan pangsa pasar yang jelas salah satu kunci keberhasilan koperasi”, demikian sarannya.
Menurut Dubes Basri, koperasi harus bermanfaat bagi komunitas diaspora dengan memanfaatkan peluang kebijakan look east policy yang diterapkan Qatar.
“Koperasi diharapkan membantu diaspora (Indonesia) dalam pengembangan potensi dan pemberdayaan ekonomi bagi komunitas yang diperkirakan 40 ribu WNI,” jelasnya.
Mantan Irjen TNI itu mengharapkan adanya sinergi antara pelaku usaha Indonesia di Qatar dan Koperasi guna melakukan penetrasi pasar. “Perlunya quick win dalam memanfaatkan potensi ekonomi dan perdagangan agar komunitas Indonesia di Qatar dapat merasakan keberadaan koperasi dan antusias berpartisipasi menjadi anggota”, sarannya.
Menurut Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Qatar saat ini gencar melakukan pembangunan berbagai sarana infrastruktur seperti stadion, hotel, pusat komersial dan jaringan kereta api guna mensukseskan Piala Dunia 2022 dengan alokasi anggaran USD 200 milyar.
Selain itu, Pemerintah Qatar, memberi tambahan kuota bagi tenaga kerja Indonesia trampil dan semi sebanyak 24 ribu. “Qatar banyak menawarkan peluang usaha yang menjanjikan untuk dimaksimalkan ” ujar Staf KBRI Doha yang juga menjadi anggota KWIQ. (BD/KB)