Mimbar-Rakyat.com (Bekasi) – Puluhan pemancing dari berbagai komunitas mulai berdatangan ke Hutan Bambu Warung Bongkok Posko Komunitas Save Kali Cikarang Minggu (30/05) untuk mengadukan masalah mereka.
Kedatangan mereka merupakan buntut dari pengusiran dekat Kali Cikarang yang mana security perusahaan tersebut mengusir mereka saat mereka memancing.
Seharusnya, ujar Eko Djatmiko, Ketua Komunitas Save Kali Cikarang, siapapun tanpa terkecuali tidak boleh DAS (Daerah aliran sungai) di sungai manapun, karena itu merupakan ruang publik dan asset negara yang wajib kita pelihara bersama sebagai fungsi mitigasi bencana dan fungsi balancing terhadap polusi yang parah.
Ginting, 44th, salah seorang angler ( Relawan Kali Cikarang) mengungkapkan kalau dirinya sering diperlakukan layaknya maling, diusir paksa dengan tidak sopan oleh security yang pabriknya berada di situ.
“Padahal kami cuma mau melakukan olah raga memancing di sungai kami sendiri,” ungkapnya.
Padahal di setiap acara mabar (mancing bareng) mereka bukan hanya sekedar kegiatan mancing bersama saja, namun para angler juga membersihkan sampah di area DAS dengan mengumpulkan sampah dan memasukannya ke dalam Kantong Sampah, kemudian dikumpulkan di Hutan Bambu Warung Bongkok untuk selanjutnya akan diolah sebagaimana mestinya.
Gerakan pelestarian dalam menjaga sungai rupanya memang terus digalakkan oleh berbagai basis masa komunitas yang bertujuan agar hak masyarakat mendapat lingkungan yang bersih secara ekologis dapat tercapai, karena ancaman nyata dari hiru pikuk kemajuan investasi adalah rusaknya lingkungan hidup.(agus)