Mimbar-Rakyat.com (Gresik) – Polrestabes Surabaya menangkap puluhan pesilat yang konvoi akan menghadiri acara tahunan atau pengesahan di Gresik. Penangkapan ini merupakan upaya memastikan keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.
Setidaknya 44 pesilat dari berbagai daerah penyangga Surabaya diamankan oleh petugas kepolisian, saat penyekatan di sekitar Bundaran Cito dan daerah perbatasan Surabaya-Sidoarjo serta Surabaya-Gresik, Jumat (21/7) malam hingga Sabtu (22/7) dini hari.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce mengatakan penangkapan ini dilakukan setelah pihaknya menerima informasi terkait adanya konvoi pesilat dari luar kota yang mau masuk Surabaya.
“Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kami, kami telah mengamankan puluhan pesilat yang diduga akan menghadiri sah-sahan pesilat di Gresik dan Sidoarjo,” kata Pasma, Sabtu (22/7).
Langkah tegas ini, kata dia, diambil untuk mencegah potensi kerusuhan atau tindakan kriminal yang dapat mengancam keselamatan peserta silat dan masyarakat sekitar, apabila saling bertemu saat konvoi.
“Tindakan ini kami lakukan karena konvoi silat ini sangat mengganggu dan meresahkan di sepanjang jalan yang mereka lalui serta mencegah adanya potensi kerusuhan dan menjaga keamanan selama acara berlangsung,” ujarnya.
Sebanyak 44 pesilat yang ditangkap itu kemudian didata, serta di lakukan penilangan oleh Sat Lantas Polrestabes Surabaya. Kendaraan sepeda motor mereka juga disita dan akan disidangkan dibulan Agustus mendatang.
Selain itu, polisi juga melakukan tes alkohol secara acak kepada 15 pesilat yang ditangkap. Dan hasilnya, sebanyak 10 orang di antaranya sampel darahnya mengandung alkohol sebanyak 0,05 mililiter.
“Kami akan terus mengawasi dan memantau perkembangan situasi di sekitar acara sah-sahan pesilat di Gresik dan Sidoarjo,” ucapnya.
Tindakan ini juga akan dilakukan saat acara yang sama di Surabaya pada 28 Juli 2023 mendatang, kepada kelompok pesilat yang berpotensi menghadirkan ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
Di tempat lain, Polres Gresik menangkap 26 pesilat yang terlibat kericuhan, menyerang petugas dan membakar barang milik warga, di wilayah Menganti Gresik.
Hal itu bermula saat puluhan rombongan pesilat hendak menuju acara pengesahan di Cerme, Gresik. Namun petugas gabungan melakukan penyekatan di daerah Menganti, dengan tujuan mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan.
Pesilat yang tak terima kemudian marah. Mereka menyerang petugas dengan lemparan batu, merusak hingga membakar barang milik warga. (ds/sumber CNNIndonesia.com)