MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Berdasarkan data dari instansi terkait, para korban kapal naas KM Lestari Maju yang kandas dan dievakuasi di Kabupaten Kepualuan Selayar tercatat korban meninggal dunia sebanyak 36 orang, di antaranya 35 orang sudah terindentifikasi.
Korban selamat sebanyak 166 orang dengan rincian 47 orang dirawat di Rumah Sakit KH Hayyung Selayar, 56 orang dirawat Puskesmas Batangmata, dan Puskesmas Parangia dirawat 63 orang dengan total penumpang 201 penumpang.
Daftar manifest yang dirilis BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar menyebutkan KM Lestari Maju yang melayani penumpang rute Pelabuhan Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba – Pelabuhan Pamatata Selayar itu mengangkut 139 penumpang.
Kapal yang dinakhodahi Agus Susanto ini mengangkut kendaraan roda dua sebanyak 18 unit, kendaraan roda empat 14 unit, kendaraan golongan lima sebanyak delapan unit dan kendaraan golongan enam sebanyak delapan unit, sehingga total jumlah kendaraan 48 unit.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo, laporan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba, kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk pada Selasa Pukul 14.30 WITA dan oleh nakhoda kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam untuk memudahkan evakuasi penumpang.
Menteri Sosial Idrus Marham direncanakan akan ke Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan pada Jumat (6/7) untuk menyerahkan santunan bantuan sosial kepada korban Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju yang kandas.
“Mensos rencananya akan ke Selayar untuk menyerahkan bantuan,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Mensos dijadwalkan ke kepulauan tersebut usai menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia (HLUN) di Yogyakarta pada Kamis (5/7).
Sebelumnya, KM Lestari Maju dikandaskan oleh nahkoda di wilayah Desa Bongayya Kecamatan Bontomatene pada Selasa (3/7), sekitar pukul 12.15 WITA, setelah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar.
Di tengah perjalanan kapal tersebut mengalami kebocoran di lambung kiri kapal, sehingga nahkoda terpaksa mengkandaskan kapal tersebut agar tidak terjadi resiko besar karena posisi kapal beberapa mil mendekati daratan. (An/Kb)