Mimbar-Rakyat.com (London) – Sebanyak 58 orang penghuni apartemen Menara Grenfell, dekat Notting Hill di utara Kensington, masih hilang dan diduga tewas. Demikian diumumkan pihak kepolisian Inggris, Sabtu (17/6) waktu setempat.
Blok perumahan di apartemen berlantai 24, dengan 20 lantai diantaranya merupakan tempat tinggal (127 flat), 4 lantai perkantoran, dan tempat usaha, sebagian besar menjadi reruntuhan hangus. Kebakaran Rabu (14/6) pagi waktu setempat tersebut meninggalkan cerita sedih.
Komandan Polisi Stuart Cundy, seperti diberitakan Al Jazeera mengatakan, berdasar laporan masyarakat terjadi peningkatan korban termasuk 30 kematian yang telah dikonfirmasi setelah kebakaran. “Sayangnya, saat ini ada 58 orang yang diberitahukan hilang di Grenfell Tower. Dengan rasa sedih, saya menganggap mereka telah meninggal,” katanya.
Pihak berwenang kesehatan Inggris mengatakan 19 korban masih dirawat di Rumah Sakit London, dan 10 dari mereka dalam kondisi kritis.
Pemerintah telah menjanjikan penyelidikan publik. Namun rasa frustrasi dan kemarahan di kalangan warga dan tetangga terus mencuat. Mereka tidak habis pikir bagaimana kobaran api menyebar begitu cepat dan ratusan penghuni terjebak.
Perdana Menteri Inggris Theresa May, Sabtu bertemu dengan sekelompok kecil orang yang selamat dari kebakaran di kediaman resminya, di 10 Downing Street.
Koresponden Al Jazeera Sonia Gallego, melaporkan dari London, tragedi kebakaran telah memicu respon besar dari masyarakat sekitar.
Ratusan orang dilaporkan telah kehilangan tempat tinggal, dan melahirkan tekanan lebih pada para pejabat, termasuk soal kekurangan perumahan. Banyak pengungsi yang tinggal di gereja-gereja dan pusat-pusat komunitas, selain 109 warga telah diberikan akomodasi sementara di hotel.
Bentrokan terjadi di dekat Kensington dan Chelsea, di depan kantor balai kota, pada hari Sabtu. Sejumlah demonstran meneriakkan; “Kami menginginkan keadilan!”***(janet)
Ratusan orang telah kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran Menara Grenfell. (Foto: Reuters/Al Jazeera)
